Olahraga

Strategi Veda Pratama: Dua Kemenangan Beruntun di Sirkuit Mugello

Pembalap muda Indonesia, Veda Ega Pratama, kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Red Bull Rookies Cup (RBRC) 2025. Ia berhasil meraih kemenangan ganda di Sirkuit Mugello, Italia, pada 21-22 Juni 2025. Kemenangan ini semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu pembalap berbakat di kancah internasional.

Sukses Veda di Mugello merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa, mengingat tahun lalu di sirkuit yang sama ia bahkan gagal menembus podium. Rahasianya? Veda mengungkapkan bahwa ia telah melakukan studi mendalam terhadap karakteristik sirkuit sepanjang 5,245 km tersebut. Ia menganalisis setiap detail lintasan, termasuk titik-titik ideal untuk menyalip hingga strategi di lap terakhir.

“Saya mengingat kembali balapan yang tahun lalu. Saya melihat race-nya lagi dan memahami sirkuitnya dengan melihat benar-benar titik poin menyalip sampai last lap,” jelas Veda dalam konferensi pers virtual, Selasa (24/6).

Ia juga menekankan pentingnya belajar dari pengalaman balapan sebelumnya. Sirkuit Mugello, dengan trek lurus yang panjang dan jumlah pembalap yang banyak, membutuhkan strategi yang matang. Veda berhasil menerapkan pelajaran berharga ini untuk meraih kemenangan.

“Mugello punya trek lurus yang panjang. Rombongan balapan juga terbilang besar. Karena itu saya berusaha belajar dari balapan sebelumnya,” tambahnya.

Kemenangan di Mugello menjadi bukti nyata kebangkitan Veda setelah penampilan kurang memuaskan di Sirkuit Aragon awal Juni 2025. Cedera yang dialaminya di Aragon sempat menghambat performanya, namun Veda berhasil pulih dengan cepat berkat program pemulihan intensif. Ia menunjukkan mental baja dan tekad yang kuat untuk bangkit dari keterpurukan.

“Kalau dari saya, pokoknya ingin bisa secepatnya balapan ketika cedera dan mendapat hasil yang bagus. Saya hanya percaya dengan diri sendiri. Ketika saya merasa cedera sudah membaik, saya percaya bisa kembali balapan,” tegasnya.

Veda juga menganalisis perbedaan kondisi di Aragon dan Mugello, seperti perbedaan arah angin dan kondisi aspal. Ia berupaya memperbaiki kekurangan yang ditemukan di Aragon untuk menghindari kesalahan yang sama di Mugello.

“Di Aragon kondisinya jauh berbeda dari arah angin sampai aspal. Saya hanya berusaha dengan kemampuan yang saya bisa. Saya mencoba memperbaiki di Mugello supaya tidak terulang kesalahan di Aragon,” lanjutnya.

Selanjutnya, Veda akan menghadapi tantangan baru di Junior GP di Sirkuit Nevers Magny-Cours, Prancis pada 6 Juli, dan kembali berkompetisi di RBRC di Sirkuit Sachsenring, Jerman pada 12-13 Juli. Prestasi di Mugello tentu akan menjadi suntikan motivasi bagi Veda untuk terus bersaing di level tertinggi.

Saat ini, Veda berada di peringkat ketiga klasemen RBRC dengan 92 poin, di bawah Hakim Danish (Malaysia) dan Brian Uriarte (Spanyol). Di ajang Junior GP, Veda masih belum mengumpulkan poin dari tiga balapan yang telah diikutinya. Namun, dengan semangat dan kerja kerasnya, ia berpotensi untuk meraih prestasi lebih baik di masa mendatang.

Kemenangan Veda di Mugello bukan hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga kebanggaan bagi Indonesia. Prestasinya ini diharapkan dapat menginspirasi pembalap muda Indonesia lainnya untuk terus berjuang dan meraih mimpi-mimpi mereka di kancah internasional. Keberhasilannya membuktikan bahwa dengan persiapan yang matang, kerja keras, dan mental yang kuat, setiap tantangan dapat diatasi.

Dengan raihan dua kemenangan beruntun di Mugello, Veda Ega Pratama menunjukkan potensi besarnya sebagai salah satu bintang balap masa depan Indonesia. Perjuangannya untuk pulih dari cedera dan meraih hasil maksimal di Mugello patut diapresiasi. Semoga Veda terus sukses dan mengharumkan nama Indonesia di dunia balap internasional.

(ikw/nva)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button