Drama 62 Menit: Indonesia-Bahrain dan Panama-Jamaika Sajikan Pertarungan Sengit

Pertandingan Panama vs Jamaika dalam Grup C CONCACAF Gold Cup 2025 berakhir dengan kontroversi. Panama menang 4-1, namun babak pertama berlangsung selama 62 menit, memicu kecaman luas di media sosial.
Pertandingan yang digelar di Stadion Q2 Austin, Rabu (15/6) dini hari WIB, seharusnya memiliki babak pertama selama 45 menit ditambah waktu tambahan. Namun, wasit Selvin Brown dari Honduras baru meniup peluit akhir pada menit ke-62, setelah memberikan tambahan waktu tujuh menit. Ini berarti waktu tambahan sebenarnya melebihi seharusnya, menimbulkan kebingungan dan protes.
Reaksi netizen di media sosial pun beragam, banyak yang mengecam CONCACAF dan mempertanyakan profesionalisme wasit. Beberapa komentar netizen antara lain: “45+7=61?”, “Baunya seperti CONCACAF,” dan “Omong kosong. Gila. Tolong carikan aku wasit yang benar-benar bisa menjadi wasit.” Bahkan, media Outlook India turut menyoroti insiden ini dengan menyebut babak pertama yang berlangsung selama satu jam sebagai “Gila dan kacau”.
Kontroversi Waktu Tambahan dalam Sepak Bola
Insiden ini bukan yang pertama kalinya terjadi. Kasus serupa pernah terjadi pada pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 antara Timnas Indonesia vs Bahrain pada 10 Oktober 2024. Wasit Ahmed Al Kaf juga mengeluarkan keputusan kontroversial dengan tidak meniup peluit akhir meskipun waktu tambahan enam menit telah berakhir.
Bahrain akhirnya mencetak gol penyeimbang pada menit ke-90+9, setelah Indonesia sempat unggul 2-1 hingga menit ke-90+6. Pertandingan berakhir dengan skor 2-2 pada menit ke-90+10, menimbulkan kontroversi dan protes serupa dengan kejadian Panama vs Jamaika.
Perbandingan Kedua Kejadian
Baik pertandingan Panama vs Jamaika maupun Indonesia vs Bahrain menunjukkan adanya masalah konsistensi dan kepatuhan terhadap aturan waktu pertandingan. Kedua kejadian melibatkan tambahan waktu yang jauh melebihi batas yang seharusnya, menimbulkan ketidakadilan bagi tim yang terlibat.
Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar tentang pengawasan dan pelatihan wasit, terutama dalam hal manajemen waktu pertandingan. Kejadian ini juga menggarisbawahi pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan wasit untuk menjaga sportifitas dan keadilan dalam dunia sepak bola.
Dampak Kontroversi Terhadap Citra Sepak Bola
Kontroversi ini berdampak negatif terhadap citra sepak bola internasional, khususnya CONCACAF. Ketidakkonsistenan dalam penerapan aturan menimbulkan keraguan akan kredibilitas dan integritas penyelenggaraan pertandingan. Hal ini berpotensi merugikan reputasi dan kepercayaan terhadap organisasi sepak bola.
Ke depan, perlu adanya evaluasi menyeluruh terhadap sistem pengawasan dan pelatihan wasit. Standarisasi aturan dan prosedur yang lebih ketat perlu diimplementasikan agar kejadian serupa tidak terulang. Transparansi dalam pengambilan keputusan wasit juga penting untuk meminimalisir kontroversi dan menjaga sportifitas pertandingan.
Kejadian ini seharusnya menjadi pembelajaran penting bagi semua pihak yang terlibat dalam dunia sepak bola, untuk senantiasa mengedepankan profesionalisme, kejujuran, dan sportivitas dalam setiap pertandingan.
Kesimpulannya, insiden waktu tambahan yang berlebihan dalam pertandingan Panama vs Jamaika dan Indonesia vs Bahrain merupakan bukti perlunya reformasi dalam pengelolaan waktu dan pengawasan wasit di kancah sepak bola internasional untuk memastikan keadilan dan sportivitas dalam pertandingan.