Easycash Raih Suntikan Dana Rp250 Miliar dari CTBC Indonesia

PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) baru-baru ini memberikan suntikan dana signifikan kepada PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash), sebuah platform pinjaman daring (P2P lending) yang telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Pendanaan tahap pertama ini bernilai lebih dari Rp250 miliar, menunjukkan komitmen kuat dalam memperluas akses keuangan bagi masyarakat Indonesia. Langkah ini dinilai penting mengingat masih besarnya celah akses keuangan formal di Indonesia.
Investasi ini diharapkan dapat mendorong inklusi keuangan yang lebih luas, menjangkau individu, pekerja informal, dan UMKM yang selama ini kesulitan mengakses layanan perbankan konvensional. Kolaborasi antara bank konvensional dan platform fintech seperti Easycash dinilai sebagai pendekatan efektif untuk mengatasi permasalahan ini.
Kemitraan Strategis untuk Memperluas Akses Keuangan
Bank CTBC Indonesia melihat potensi besar dalam kemitraan dengan Easycash. Mereka berharap sinergi ini akan meningkatkan efisiensi penyaluran kredit sekaligus memperluas jangkauan layanan keuangan. Direktur Utama Easycash, Nucky Poedjiardjo Djatmiko, menekankan bahwa kemitraan ini tidak hanya mempercepat proses penilaian kredit, tetapi juga meningkatkan akurasinya.
Easycash berkomitmen untuk memanfaatkan teknologi mutakhir guna meningkatkan inklusi keuangan. Kemitraan dengan CTBC Indonesia diharapkan akan meningkatkan kualitas proses penyaluran kredit dan memperluas jangkauan layanan hingga ke pelosok negeri.
Menjembatani Gap Pendanaan UMKM
Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam pemenuhan kebutuhan pendanaan UMKM. Berdasarkan kajian EY Indonesia, kebutuhan pendanaan UMKM secara nasional diperkirakan mencapai Rp4.300 triliun pada tahun 2026. Namun, hingga saat ini baru Rp1.900 triliun yang terakomodasi, meninggalkan gap pendanaan sebesar Rp2.400 triliun.
Kemitraan antara Bank CTBC Indonesia dan Easycash diharapkan mampu berkontribusi dalam menutup gap pendanaan ini. Platform P2P lending seperti Easycash memiliki akses yang lebih luas ke segmen UMKM yang belum terlayani oleh bank konvensional.
Penguatan Inklusi Keuangan dan Efisiensi Penyaluran Kredit
Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 dari OJK menunjukkan tingkat inklusi keuangan Indonesia mencapai 80,51 persen. Meski angka ini tergolong tinggi, masih ada puluhan juta masyarakat yang belum terakses layanan keuangan formal. Kolaborasi ini menjadi upaya konkret untuk mengatasi hal tersebut.
CTBC Indonesia menerapkan strategi _dual track_ untuk memastikan keberhasilan program ini. Strategi ini menggabungkan penerapan strategi _digital marketing_ efektif dengan manajemen risiko yang _prudent_. Hal ini bertujuan untuk menjaga kuantitas dan kualitas penyaluran pendanaan.
Strategi _Dual Track_ CTBC Indonesia
- Implementasi strategi _digital marketing_ yang efektif untuk menjangkau calon debitur yang lebih luas.
- Penerapan manajemen risiko yang _prudent_ untuk menjaga kualitas portofolio pinjaman dan meminimalkan risiko kredit macet.
Presiden Direktur Bank CTBC Indonesia, Iwan Satawidinata, menyatakan bahwa kemitraan ini merupakan bagian dari strategi bank untuk meningkatkan efisiensi penyaluran kredit. Mereka berkomitmen untuk terus bertransformasi dan berkolaborasi dalam menghadirkan solusi keuangan yang lebih holistik.
Easycash sendiri telah menyalurkan pinjaman kepada lebih dari 7,8 juta penerima dana sejak didirikan pada tahun 2017 hingga April 2025, dengan total akumulasi pinjaman lebih dari Rp70,64 triliun. Kolaborasi ini diharapkan mampu mempercepat proses penyaluran kredit, meningkatkan aksesibilitas, dan menjaga kualitas portofolio pinjaman secara bersamaan.
Melalui kerja sama ini, CTBC Indonesia dan Easycash berharap dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan inklusi keuangan dan efisiensi penyaluran kredit di Indonesia. Komitmen kedua lembaga dalam menghadirkan solusi kredit yang cepat, aman, dan terpercaya diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Ke depan, kolaborasi serupa antara lembaga perbankan dan platform fintech diharapkan dapat terus berkembang untuk mendukung inklusi keuangan yang lebih merata.