Berita

Skandal MBG: DPR Desak Pencabutan Izin SPPG Segera

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi perbincangan hangat setelah beredarnya video di media sosial yang memperlihatkan pembagian bahan makanan mentah kepada siswa di Tangerang Selatan, Banten. Peristiwa ini menimbulkan pertanyaan besar mengenai pengawasan dan implementasi program MBG yang bertujuan untuk meningkatkan gizi anak sekolah. Kritik pun muncul dari berbagai pihak, termasuk anggota DPR RI.

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini, mendesak Badan Ketahanan Pangan (BGN) untuk memberikan penjelasan rinci terkait insiden tersebut. Beliau menilai lemahnya pengawasan BGN sebagai akar masalah. Pembagian bahan makanan mentah kepada siswa dinilai tidak tepat dan harus segera ditindaklanjuti.

Desakan DPR RI terhadap BGN

Yahya Zaini menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas BGN dalam menjalankan program MBG. Beliau meminta BGN memberikan penjelasan detail mengenai insiden di Tangerang Selatan. Hal ini diperlukan untuk memastikan tidak ada lagi kejadian serupa di masa mendatang.

Ia juga menyoroti perlunya tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kejanggalan tersebut. Pencabutan izin sementara bagi pihak yang terbukti melanggar aturan menjadi salah satu opsi yang dipertimbangkan. Hal ini untuk memastikan keadilan dan kesetaraan dalam penyaluran program MBG.

Yahya Zaini merekomendasikan pembentukan satuan tugas pengawasan. Satgas ini melibatkan pemerintah daerah, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), sekolah, Kepolisian, dan TNI untuk memastikan pengawasan yang lebih ketat dan menyeluruh.

Penjelasan Resmi BGN

Kepala BGN, Dadan Hindayana, membantah adanya kebijakan resmi yang mengizinkan pembagian MBG dalam bentuk bahan mentah, terutama selama masa libur sekolah. Ia menjelaskan bahwa BGN masih dalam proses penyusunan petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan program MBG selama libur sekolah.

Penyusunan juknis tersebut mempertimbangkan berbagai aspek. Aspek-aspek tersebut meliputi pola kehadiran siswa di sekolah dan efektivitas penyaluran gizi selama masa liburan. BGN berkomitmen untuk memastikan program MBG tetap efektif dan merata.

Kebijakan Penyaluran MBG Selama Libur Sekolah

Jika siswa masih bersekolah selama libur, MBG akan diberikan dalam bentuk makanan segar. Siswa juga bisa mendapatkan makanan tahan lama seperti telur, buah, dan susu untuk beberapa hari ke depan.

Namun, jika mayoritas siswa tidak bersekolah selama libur, distribusi MBG akan dialihkan kepada kelompok rentan. Kelompok rentan ini meliputi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Tujuannya agar manfaat gizi tetap tersalurkan secara merata.

BGN memastikan setiap kebijakan yang diambil didasarkan pada prinsip pemerataan gizi, efektivitas penyaluran, dan keberlanjutan manfaat. Tidak ada keputusan sepihak yang diambil tanpa landasan kebijakan resmi.

Pembagian MBG Bahan Mentah di Tangerang Selatan

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Mualaf Indonesia Timur (Yasmit) di Ciputat Timur, Tangerang Selatan mengakui pembagian MBG dalam bentuk bahan mentah. Mereka menyatakan hal ini dilakukan karena sekolah sedang libur atau masa class meeting.

Kepala SPPG Yasmit Ciputat Timur, A Basiro, menjelaskan sekitar 4.075 siswa dari 18 sekolah menerima bahan mentah. Tujuannya agar siswa tetap mendapatkan manfaat MBG meskipun tidak berada di sekolah. Mereka beranggapan pembagian bahan mentah sebagai solusi agar program tetap berjalan meskipun sekolah libur.

Insiden ini menunjukkan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG di lapangan. Koordinasi dan pengawasan yang lebih ketat perlu ditingkatkan agar program ini dapat berjalan sesuai tujuan dan mencapai manfaat optimal bagi anak-anak Indonesia. Ke depan, perlu adanya standarisasi yang jelas dalam penyaluran MBG agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button