Berita

Krisis Israel: Warga Protes, Pemerintah Terpojok?

Perang 12 hari antara Israel dan Iran telah berakhir dengan gencatan senjata. Namun, pemerintah Israel kini menghadapi tantangan baru. Ribuan warga Israel mengajukan klaim ganti rugi atas kerusakan yang diderita akibat serangan rudal selama konflik. Situasi ini menambah kompleksitas situasi pasca-perang yang seharusnya ditandai dengan upaya rekonsiliasi.

Gencatan Senjata dan Klaim Kompensasi

Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, mengumumkan berakhirnya perang 12 hari melalui pidato yang disiarkan oleh kantor berita resmi IRNA. Ia menyebut gencatan senjata sebagai hasil perlawanan heroik rakyat Iran. Pernyataan ini menandai berakhirnya konflik yang intens dan menimbulkan kerusakan signifikan di kedua negara.

Meskipun gencatan senjata telah disepakati, Israel menghadapi gelombang besar klaim kompensasi dari warganya. Hampir 39.000 klaim telah diajukan ke Otoritas Pajak Israel. Klaim tersebut mencakup kerusakan pada bangunan, kendaraan, dan harta benda lainnya.

Dampak Perang dan Pengeluaran Israel

Laporan dari Yedioth Ahronoth menyebutkan rincian klaim kompensasi yang diajukan. Sebagian besar klaim berasal dari kerusakan bangunan (sekitar 30.809). Kerusakan kendaraan dan harta benda lainnya juga tercatat dalam jumlah signifikan (3.713 dan 4.085 klaim). Ribuan bangunan lainnya diperkirakan juga mengalami kerusakan, tetapi belum mengajukan klaim.

Saat ini, belum ada perkiraan total kerugian finansial yang harus ditanggung pemerintah Israel. Namun, laporan Financial Express menyebutkan bahwa Israel telah menghabiskan sekitar US$ 5 miliar selama minggu pertama serangannya ke Iran. Pengeluaran harian mencapai US$ 725 juta, sebagian besar dialokasikan untuk serangan dan tindakan defensif.

Pernyataan Pihak Israel dan Iran

Pemerintah Israel menyatakan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah mencapai semua tujuan Operasi Rising Lion. Mereka mengklaim telah menyingkirkan “ancaman eksistensial ganda” dari program rudal nuklir dan balistik Iran. Israel juga menegaskan akan menanggapi tegas setiap pelanggaran gencatan senjata.

Sementara itu, Garda Revolusi Iran menyatakan pasukannya telah memaksa Israel mundur secara sepihak. Mereka memuji serangan rudal terakhir sebagai “pelajaran bersejarah” bagi Israel. Iran juga menyatakan kesiapannya untuk kembali berunding dengan Amerika Serikat, meskipun menegaskan haknya untuk penggunaan tenaga atom secara damai.

Jumlah klaim kompensasi yang tinggi ini menunjukkan dampak besar konflik tersebut bagi warga sipil Israel. Hal ini juga menghadirkan tantangan ekonomi bagi pemerintah Israel di tengah upaya pemulihan pasca-perang. Ke depan, proses penyelesaian klaim dan perhitungan kerugian akan menjadi fokus utama pemerintah Israel. Gencatan senjata ini, meskipun memberikan jeda dari kekerasan, belum tentu menjamin perdamaian jangka panjang dan stabilitas kawasan.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button