Iran Tantang AS-Israel: 4 Kekuatan Rahasia di Balik “Tombol Kiamat”

Iran: Mengapa Negara Ini Menjadi Lawan yang Sulit Ditaklukkan?
Di tengah peta geopolitik yang kompleks, keberanian Iran menantang Amerika Serikat dan Israel—dua kekuatan militer terkuat dunia—tampak seperti tindakan nekat. Namun, anggapan ini keliru. Strategi Iran didasarkan pada kekuatan fundamental yang menjadikan negara ini lawan yang tangguh.
Kendali Selat Hormuz: Tombol Kiamat Ekonomi Dunia
Selat Hormuz, jalur sempit penghubung Teluk Persia dengan lautan lepas, merupakan aset strategis Iran. Sekitar 21% konsumsi minyak dunia dan sepertiga gas alam cair global melintasinya setiap hari.
Posisi geografis Iran di Selat Hormuz memberikan kemampuan untuk memblokade atau mengganggu jalur pelayaran vital ini. Ancaman penutupan selat ini merupakan senjata ekonomi yang dampaknya global.
Perang Asimetris: Drone dan Rudal sebagai Senjata Ampuh
Sanksi selama puluhan tahun memaksa Iran mengembangkan strategi perang asimetris. Mereka fokus pada senjata murah, efektif, dan berdampak besar, seperti drone dan rudal balistik.
Ribuan drone kamikaze dan rudal presisi seperti Kheibar Shekan memungkinkan Iran menyerang target vital dari jarak jauh. Strategi ini, menurut The Associated Press (15/5/2025), menjadi tulang punggung pertahanan Iran.
Iran, menyadari keterbatasan kekuatan militer konvensional, berinvestasi besar pada teknologi rudal dan drone. Ketergantungan pada jaringan proksi regional juga memperkuat kemampuan serangan tanpa memicu perang langsung di dalam negeri.
Jaringan Proksi: Tentara Bayangan di Timur Tengah
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) telah membangun dan mempersenjatai jaringan kelompok militan di berbagai negara. Ini membentuk pilar ketiga kekuatan Iran, sebuah “tentara bayangan” yang beroperasi di seluruh Timur Tengah.
Jaringan proksi ini memberikan Iran kemampuan untuk mempengaruhi peristiwa regional tanpa secara langsung terlibat dalam konflik berskala besar. Kemampuan ini menambah kompleksitas perhitungan bagi lawan-lawannya.
Kemampuan mengendalikan Selat Hormuz, penguasaan teknologi perang asimetris, serta jaringan proksi yang luas menjadikan Iran pemain geopolitik yang signifikan. Ketiga faktor ini membentuk fondasi kekuatan Iran dan membuat negara ini menjadi lawan yang sulit ditaklukkan, memaksa negara-negara lain untuk mempertimbangkan konsekuensi sebelum mengambil tindakan.