Olahraga

Maman Abdurrahman Pulang! Latih Persija, Bukan Main Lagi!

Legenda Persija Jakarta, Maman Abdurrahman, kembali ke klub kebanggaan. Bukan sebagai pemain, melainkan sebagai pelatih di Persija Youth Development. Pengumuman resmi dari klub pada Jumat (20/6) disambut antusias para Jakmania.

Pria berusia 43 tahun ini akan berkontribusi dalam pembinaan pemain muda Persija. Peran spesifiknya belum diumumkan, namun kemungkinan besar ia akan terlibat dalam Elite Pro Academy (EPA).

Jejak Karier Maman Abdurrahman: Dari Bek Tangguh hingga Pelatih Muda

Maman Abdurrahman bukanlah nama asing di kancah sepak bola Indonesia. Ia dikenal sebagai bek tangguh yang pernah membela Persija, Persib Bandung, dan terakhir PSPS Pekanbaru.

Setelah pensiun sebagai pemain profesional pada akhir musim 2024/2025, Maman menorehkan prestasi membanggakan bersama Persija. Di antaranya juara Liga 1 2018, Piala Presiden 2018, dan Piala Menpora 2021.

Pengabdiannya selama lebih dari 8 tahun bersama Persija membuatnya menjadi salah satu ikon klub. Kini, ia siap mentransfer pengalamannya kepada generasi penerus.

Persija Youth Development: Membangun Masa Depan dengan Sentuhan Legenda

Persija serius membangun fondasi kuat melalui akademi. Persija Youth Development, khususnya EPA, menjadi program unggulan untuk mencetak pesepak bola muda berkualitas.

Kehadiran Maman Abdurrahman di EPA diharapkan dapat memberikan dampak positif. Ia akan berbagi pengalaman, menanamkan filosofi bermain Persija, dan menjadi role model bagi para pemain muda.

Maman akan berkolaborasi dengan Ricky Nelson, Chief of Persija Development. Keduanya akan bekerja sama dalam roadmap jangka panjang pembinaan pemain muda Persija.

Harapan Besar: Mencetak Bintang Baru untuk Persija dan Timnas Indonesia

Misi Maman tak hanya sekadar menambah portofolio kepelatihan. Ia ingin mencetak generasi baru pemain berkualitas untuk Persija dan Timnas Indonesia.

Karakternya yang rendah hati, disiplin, dan berpengalaman akan sangat bermanfaat dalam membentuk kultur positif di akademi Persija.

Ia juga diharapkan dapat menjadi penghubung antara sistem pembinaan pemain muda dengan kebutuhan tim senior. Para pemain binaannya diharapkan dapat berkiprah di level profesional, bahkan internasional.

Kepulangan Maman ke Persija merupakan momen emosional bagi Jakmania. Ia simbol kesetiaan dan pengabdian. Kontribusi Maman di level akar rumput akan menjadi investasi jangka panjang bagi Persija.

Dengan pengalamannya, Maman diharapkan mampu meningkatkan kualitas taktik dan disiplin pemain muda, menanamkan filosofi bermain modern, serta memperlancar transisi pemain muda ke tim senior. Kehadirannya juga akan meningkatkan daya tarik akademi Persija.

Kisah Maman Abdurrahman menginspirasi. Ia menunjukkan dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap dunia sepak bola. Keputusan Persija merekrutnya sebagai pelatih muda adalah langkah strategis dalam membangun masa depan sepak bola Indonesia. Semoga kiprahnya sebagai pelatih akan sesukses masa jayanya sebagai pemain.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button