Liverpool resmi menunjuk Giovanni van Bronckhorst sebagai asisten pelatih baru. Eks kapten timnas Belanda yang memiliki darah Indonesia ini akan mendampingi Arne Slot di musim 2025-2026. Pengangkatan Van Bronckhorst mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh John Heitinga, pelatih keturunan Indonesia lainnya, yang kembali ke Belanda untuk melatih Ajax Amsterdam. Kepindahan ini cukup mengejutkan, mengingat sebelumnya nama Van Bronckhorst sempat dikaitkan dengan posisi Direktur Teknik Timnas Indonesia.
Perjalanan karier kepelatihan Van Bronckhorst terbilang gemilang, meskipun sempat diwarnai beberapa tantangan. Ia membawa segudang pengalaman dari berbagai liga ternama di Eropa dan Asia, serta berbagai peran, mulai dari asisten pelatih hingga manajer utama. Prestasi dan pengalamannya ini diharapkan dapat memperkuat tim kepelatihan Liverpool di bawah arahan Arne Slot.
Van Bronckhorst: Dari Besiktas hingga Anfield
Pengalaman terakhir Van Bronckhorst sebelum bergabung dengan Liverpool adalah di klub Turki, Besiktas. Ia menukangi tim tersebut selama periode singkat namun cukup bergejolak.
Selama 20 pertandingan di semua kompetisi, Van Bronckhorst mencatatkan 10 kemenangan, 4 imbang, dan 6 kekalahan. Pemecatannya dipicu oleh serangkaian hasil negatif, termasuk kekalahan dari Maccabi Tel-Aviv di Liga Europa dan empat pertandingan tanpa kemenangan di Liga Turki.
Meskipun masa kerjanya di Besiktas berakhir kurang memuaskan, Van Bronckhorst tetap menerima kompensasi yang cukup besar, yaitu 4,5 juta euro selama 6 bulan masa kerja, ditambah 2 juta euro sebagai pesangon dan 1 juta euro untuk tim pelatihnya.
Sebelum Besiktas, Van Bronckhorst menorehkan prestasi yang lebih gemilang bersama Rangers FC. Selama masa kepemimpinannya dari November 2021 hingga November 2022, ia berhasil meraih 42 kemenangan dari 68 pertandingan.
Ia juga sempat menimba pengalaman di Liga China bersama Guangzhou City, serta memulai karier kepelatihannya sebagai asisten pelatih Feyenoord pada musim 2011/2012. Karier yang penuh warna dan beragam pengalaman inilah yang kini membawanya ke Anfield.
Jejak Karier dan Pengalaman Pelatih Keturunan Maluku
Van Bronckhorst bukan hanya seorang pelatih sepak bola yang sukses, namun juga sosok yang menarik perhatian karena memiliki darah Maluku dari garis keturunan ibunya. Ia lahir di Rotterdam, Belanda, dan secara terbuka mengungkapkan kebanggaannya terhadap akar Indonesia-nya.
Hal ini menjadikannya salah satu dari sedikit pelatih keturunan Maluku yang menorehkan prestasi di kancah sepak bola internasional. Pengalamannya di berbagai klub top Eropa dan Asia, serta perannya sebagai analis pertandingan UEFA sebelumnya, menunjukkan kapasitas dan kemampuannya yang luar biasa di dunia sepak bola.
Sebelum menjabat sebagai analis UEFA pada Januari lalu, Van Bronckhorst sempat diisukan akan bergabung dengan Timnas Indonesia sebagai Direktur Teknik. Namun, tawaran tersebut tidak terwujud dan ia memilih untuk berkonsentrasi pada peluang di Eropa.
Harapan dan Tantangan di Liverpool
Kedatangan Van Bronckhorst ke Liverpool tentunya membawa harapan baru bagi tim. Pengalamannya yang luas, terutama dalam menangani tim-tim besar dan menghadapi tekanan tinggi, akan sangat berharga bagi tim kepelatihan.
Ia akan berkolaborasi dengan Arne Slot, pelatih kepala Liverpool, untuk membangun tim yang lebih kuat dan kompetitif. Tantangan yang dihadapi tentu tidak mudah, mengingat persaingan di Premier League yang sangat ketat.
Namun, dengan latar belakang dan pengalamannya, Van Bronckhorst dipercaya mampu memberikan kontribusi signifikan bagi Liverpool. Ia bukan hanya seorang pelatih, tapi juga seorang pemimpin dengan rekam jejak yang membuktikan kapasitasnya.
Pengalaman Van Bronckhorst di berbagai liga dan budaya sepak bola yang berbeda akan menjadi aset berharga bagi tim. Kemampuannya untuk beradaptasi dan berkolaborasi, ditambah dengan pengetahuan taktik dan strateginya yang mendalam, menjadikan dirinya sosok yang tepat untuk membantu Liverpool mencapai tujuannya. Kehadirannya di Anfield menjadi babak baru yang menarik dalam perjalanan kariernya yang cemerlang.
