PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) memulai uji coba teknis armada bus listrik terbarunya pada Jumat (28/6/2025). Uji coba dilakukan tanpa penumpang untuk memastikan seluruh perangkat dan fitur berfungsi optimal sebelum operasional reguler. Langkah ini merupakan bagian penting dari prosedur standar pelayanan minimum Transjakarta.
Transjakarta berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan mendukung program pemerintah dalam mengurangi emisi karbon. Inisiatif ini sejalan dengan target menjadikan seluruh armada Transjakarta berbasis listrik pada tahun 2030.
Uji Coba Teknis Bus Listrik Transjakarta
Uji coba teknis difokuskan pada pengujian berbagai sistem penting. Hal ini meliputi sistem pemosisian global (GPS), penyiar suara (voice announcer), dan tampilan teks berjalan (LED running text).
Tujuannya adalah untuk menjamin semua sistem beroperasi sesuai standar sebelum bus melayani masyarakat umum. Proses ini merupakan langkah krusial dalam memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpang.
Bus yang diuji merupakan tipe highdeck. Tipe ini akan dioperasikan di berbagai rute, baik koridor Bus Rapid Transit (BRT) maupun layanan campuran (BRT dan non-BRT).
Enam Rute Uji Coba dan Target Berkelanjutan
Uji coba melibatkan enam rute Transjakarta yang berbeda. Hal ini bertujuan untuk menguji performa bus listrik di berbagai kondisi jalan dan kepadatan lalu lintas.
- Pulogadung – Kejaksaan Agung (4K)
- Lebak Bulus – Pasar Baru (Koridor 8)
- Terminal Senen – Lebak Bulus (6H)
- Stasiun Manggarai – Blok M (6M)
- PGC – Juanda (5C)
- PGC – Terminal Tanjung Priok (Koridor 10)
Jumlah unit bus yang diuji coba belum diumumkan secara resmi. Informasi tersebut akan diungkapkan oleh Penjabat Gubernur Jakarta, Pramono Anung, pada acara peluncuran resmi nantinya.
Transjakarta saat ini telah mengoperasikan 300 unit bus listrik. Perusahaan berkomitmen untuk terus menambah jumlah armada listrik secara bertahap hingga mencapai target 100 persen pada tahun 2030.
Komitmen Transjakarta terhadap Transportasi Berkelanjutan
Transjakarta menegaskan komitmennya terhadap program pemerintah. Program tersebut bertujuan mengurangi emisi karbon dan meningkatkan kualitas udara di Jakarta.
Target jangka panjang perusahaan adalah mendukung pencapaian net zero emission pada tahun 2060. Hal ini sejalan dengan upaya global untuk mengatasi perubahan iklim.
Dengan beralih ke bus listrik, Transjakarta berkontribusi pada pembangunan transportasi berkelanjutan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Uji coba ini menandai langkah penting Transjakarta menuju sistem transportasi yang lebih ramah lingkungan. Proses ini menunjukkan dedikasi perusahaan terhadap inovasi dan keberlanjutan untuk masa depan yang lebih baik.
Keberhasilan uji coba ini akan membuka jalan bagi perluasan penggunaan bus listrik di Jakarta. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi polusi udara dan meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam menggunakan transportasi umum.