Tragedi Tawuran Bekasi: Satu Tewas, Lima Pelaku Ditangkap
Lima orang ditangkap polisi terkait tewasnya Ferry Febrian (22) dalam tawuran di Jalan Raya Kodau, Jatiasih, Kota Bekasi, Rabu (25/6/2025) pukul 03.44 WIB. Kejadian ini menyoroti kembali maraknya aksi kekerasan antar kelompok remaja di wilayah tersebut. Penangkapan para pelaku menjadi langkah penting dalam mengungkap kasus ini dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Polisi berhasil mengidentifikasi dan menangkap lima pelaku, yaitu F (18), L (18), R (18), T (16), dan M (17). Tiga di antara mereka merupakan anak yang berkonflik dengan hukum.
Kronologi Tewasnya Ferry Febrian
Ferry Febrian dan kekasihnya, IP, awalnya berada di sebuah warung tegal (warteg) di Pondok Gede, Kota Bekasi.
Seorang teman memberi tahu Ferry bahwa kelompoknya, “Serigala Pondok Gede,” akan terlibat tawuran dengan “Gang Masjid South City Jatiasih” di Jalan Raya Kodau.
Ferry dan IP kemudian menuju lokasi dengan sepeda motor. Namun, sesampainya di sana, tawuran sudah berlangsung dan kelompok Ferry sedang terdesak.
Ferry turun dari sepeda motor dan mencoba membantu kelompoknya yang sudah melarikan diri. Sayangnya, upayanya ini justru berujung maut.
Saat berusaha menyelamatkan diri, Ferry terjatuh. Pelaku T dan lainnya kemudian membacok Ferry di wajah dan perut.
Ferry dilarikan ke rumah sakit di Jatisampurna, namun nyawanya tak tertolong.
Barang Bukti dan Peran Para Pelaku
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti dari para pelaku.
Barang bukti tersebut antara lain tiga senjata tajam jenis cocor bebek, dua ponsel iPhone XR, satu ponsel Oppo, dan satu flashdisk berisi rekaman CCTV.
Peran masing-masing pelaku telah terungkap setelah proses penyidikan.
- T berperan sebagai pelaku utama pembacokan, juga mengajak kelompoknya berkumpul dan menjadi admin grup Instagram Gang Masjid South City.
- M melempar batu ke arah korban.
- F membawa senjata tajam, dan tiga bilah senjata tajam ditemukan di rumahnya.
- R juga membawa senjata tajam dan merupakan admin grup Instagram Gang Masjid South City.
- L membawa senjata tajam.
Upaya Pencegahan Tawuran Remaja
Kasus tewasnya Ferry Febrian ini menjadi pengingat akan pentingnya upaya pencegahan tawuran remaja.
Peran orangtua, sekolah, dan lingkungan sangat krusial dalam membentuk karakter dan perilaku anak.
Peningkatan pengawasan dan penegakan hukum juga diperlukan untuk memberikan efek jera kepada pelaku tawuran.
Kerja sama antar instansi terkait, termasuk kepolisian, pemerintah daerah, dan organisasi masyarakat, sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi remaja.
Selain itu, program pembinaan dan pelatihan keterampilan bagi remaja juga perlu ditingkatkan agar mereka memiliki kegiatan positif dan terhindar dari pengaruh buruk pergaulan.
Penting juga untuk menciptakan ruang dialog dan komunikasi yang terbuka antara remaja, orangtua, dan pihak terkait agar masalah dapat diidentifikasi dan diselesaikan secara konstruktif.
Penangkapan lima pelaku tawuran yang mengakibatkan tewasnya Ferry Febrian menjadi langkah awal yang penting. Namun, upaya pencegahan tawuran remaja perlu terus ditingkatkan secara komprehensif untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi seluruh masyarakat.


