Aksi Massa PPP: Kritik Keras Pecah di Kantor DPP

Ratusan orang yang menamakan diri “Kader PPP Penjaga Marwah Partai” menggelar demonstrasi di Kantor DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (20/6/2025). Aksi ini merupakan bentuk kritik terhadap Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Romahurmuziy, yang akrab disapa Rommy.
Para demonstran menilai kepemimpinan Rommy menjadi penyebab utama keterpurukan PPP. Mereka mengaitkan penurunan popularitas partai dengan beberapa peristiwa penting selama kepemimpinan Rommy.
Tuduhan Penggadaian Partai dan Dampaknya
Koordinator aksi, Muchbari, menyatakan bahwa keterpurukan PPP dimulai sejak tahun 2017. Ia menuding Rommy telah menggadaikan partai dengan mendukung pemimpin non-muslim dalam Pilkada Jakarta 2017.
Keputusan tersebut, menurut Muchbari, mengakibatkan PPP dimusuhi oleh sebagian umat dan ulama hingga saat ini. Hal ini berdampak negatif terhadap citra dan basis pendukung partai.
Muchbari juga menyinggung penangkapan Rommy oleh KPK pada tahun 2019. Ia berpendapat peristiwa tersebut semakin memperburuk kondisi internal PPP saat kader-kader sedang berjuang menghadapi Pemilu. Penangkapan tersebut dianggap sebagai pukulan telak bagi partai.
Kelompok pendemo menegaskan penolakan terhadap segala upaya yang bertujuan untuk menghancurkan PPP. Mereka siap berjuang untuk mempertahankan dan memajukan partai. Pernyataan ini menunjukkan komitmen kuat mereka terhadap PPP.
Respons dari Pihak PPP
Di sisi lain, Ketua DPP PPP, Rusman Ya’qub, memberikan pandangan berbeda mengenai peran Romahurmuziy. Ia berpendapat bahwa Rommy telah berupaya untuk membesarkan partai.
Rusman menjelaskan bahwa upaya Rommy untuk mengajak tokoh-tokoh lain maju sebagai calon ketua umum bertujuan untuk mengembalikan kejayaan PPP. Ia membantah adanya motif pribadi atau eksploitasi partai dalam tindakan Rommy.
Rusman menegaskan bahwa langkah-langkah Rommy dilakukan setelah menerima masukan dari berbagai pihak, termasuk pimpinan majelis DPP PPP, para senior partai, dan 20 DPW PPP di seluruh Indonesia. Hal ini menunjukkan adanya dukungan internal terhadap upaya Rommy.
Ia optimistis dengan dukungan berbagai tokoh, PPP akan kembali berjaya dan meraih kursi di Senayan pada Pemilu 2029. Harapan ini menunjukkan keyakinan Rusman pada potensi kebangkitan PPP.
Kontroversi dan Jalan Maju PPP
Pernyataan-pernyataan yang saling bertolak belakang ini menimbulkan kontroversi di internal PPP. Demo tersebut menunjukan adanya perpecahan pendapat mengenai kepemimpinan dan arah partai ke depan.
Ke depan, PPP perlu melakukan introspeksi diri dan mencari solusi untuk mengatasi perpecahan internal. Membangun konsolidasi dan rekonsiliasi menjadi kunci penting bagi kebangkitan partai.
Mencari figur pemimpin yang dapat diterima oleh semua pihak juga krusial. Kepemimpinan yang efektif dan visioner sangat dibutuhkan untuk membawa PPP kembali berjaya.
Peristiwa ini menjadi pengingat penting bagi partai politik untuk selalu mengedepankan transparansi dan akuntabilitas dalam menjalankan roda organisasi. Kepercayaan publik merupakan aset berharga yang harus dijaga.
Baik kelompok pendemo maupun pihak pendukung Rommy memiliki tujuan yang sama, yaitu memajukan PPP. Menemukan titik temu dan bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama akan menjadi tantangan utama PPP ke depan.