Berita

Kejagung Periksa Nadiem Makarim: Kronologi & Reaksi Mengejutkan

Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, menjalani pemeriksaan intensif selama kurang lebih 12 jam di Kejaksaan Agung (Kejagung) pada Senin, 23 Juni 2025. Pemeriksaan ini terkait kasus dugaan korupsi pengadaan laptop berbasis Chromebook senilai Rp 9,9 triliun. Usai pemeriksaan, Nadiem memilih langsung pulang karena alasan keluarga menunggu.

Kehadiran Nadiem di Kejagung telah dinantikan publik. Pemeriksaannya sebagai saksi kunci dalam kasus yang tengah menjadi sorotan nasional ini menjadi pusat perhatian media.

Pemeriksaan Intensif Selama 12 Jam

Nadiem Makarim tiba di Gedung Bundar Jampidsus Kejagung sekitar pukul 09.09 WIB dan meninggalkan lokasi sekitar pukul 21.01 WIB. Proses pemeriksaan berlangsung selama lebih dari 12 jam.

Ia menyatakan akan kooperatif membantu penyidik dalam mengungkap kasus tersebut. Kooperasi ini, menurutnya, penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap upaya transformasi pendidikan yang telah dilakukan.

Nadiem Tegaskan Sikap Kooperatif dan Apresiasi pada Kejagung

Meskipun enggan berkomentar banyak kepada awak media usai pemeriksaan, Nadiem menyampaikan apresiasinya terhadap proses penyidikan yang dilakukan Kejagung.

Ia menekankan bahwa pemeriksaan dirinya dilakukan dalam kapasitas sebagai saksi dan Kejagung telah mengedepankan asas praduga tak bersalah. Hal ini menunjukkan komitmen Kejagung pada transparansi dan keadilan.

Pemeriksaan Pejabat Terkait dan Status Kasus

Sebelum Nadiem, beberapa staf yang pernah bekerja di bawahnya juga telah diperiksa. Fiona Handayani, mantan Staf Khusus Mendikbudristek, dan Ibrahim Arief, konsultan dari Staf Khusus Mendikbudristek, telah memberikan keterangan terkait proses pengadaan laptop.

Jurist Tan, mantan Staf Khusus Nadiem lainnya, hingga saat ini belum memenuhi panggilan penyidik karena berada di luar negeri. Kejagung masih mempertimbangkan langkah hukum selanjutnya.

Kasus korupsi ini telah dinaikkan ke tahap penyidikan sejak 20 Mei 2025. Saat ini, Kejagung masih mendalami kasus dan belum menetapkan tersangka. Perhitungan kerugian keuangan negara juga masih berlangsung.

Anggaran pengadaan laptop Chromebook yang mencapai Rp 9,9 triliun menjadi fokus utama investigasi. Besarnya anggaran ini menjadi perhatian publik dan mendorong Kejagung untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

Penyidik Kejagung tengah fokus mengumpulkan bukti dan keterangan untuk memperkuat konstruksi kasus. Proses pemeriksaan terhadap saksi-saksi, termasuk Nadiem Makarim, menjadi bagian penting dalam upaya mengungkap fakta sebenarnya.

Proses hukum akan terus berlanjut, dan publik menantikan perkembangan selanjutnya dalam kasus ini. Transparansi dan keadilan dalam proses hukum sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik. Kejagung diharapkan dapat bekerja secara profesional dan objektif untuk mengungkap kebenaran. Semoga kasus ini dapat memberikan pembelajaran berharga bagi semua pihak terkait dalam pengelolaan anggaran negara.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button