Site icon Tempo Siang

Atasi Trauma Kekerasan Seksual pada Anak: Panduan Penyembuhan Orang Tua

Atasi Trauma Kekerasan Seksual pada Anak: Panduan Penyembuhan Orang Tua

Sumber: Kompas.com

Menjadi orangtua bukanlah tugas mudah. Tantangan akan semakin berat ketika anak menjadi korban pelecehan atau kekerasan seksual.

Rasa bersalah yang mendalam kerap menghantui orangtua dalam situasi ini. Mereka mungkin merasa gagal melindungi buah hati tercinta, bahkan mengalami gangguan psikis yang mengganggu kehidupan sehari-hari.

Psikiater dr. Jiemi Ardian, Sp.KJ menjelaskan, dampaknya bukan hanya pada anak, tetapi juga orangtua.

Orangtua dapat mengalami rasa bersalah, ketakutan, dan reaksi fisik seperti gemetar atau gangguan tidur. Kondisi ini, menurut dr. Jiemi, merupakan reaksi yang wajar.

Orangtua Perlu Dukungan Psikologis, Bukan Salahkan Diri Sendiri

Perasaan bersalah yang dialami orangtua seringkali muncul dari pikiran-pikiran negatif. Misalnya, “Saya kurang menjaga anak saya” atau “Saya gagal menjadi orangtua yang baik”.

Pikiran-pikiran ini dapat memicu kecemasan, stres berat, dan bahkan depresi jika dibiarkan. Oleh karena itu, dukungan profesional sangat penting.

Dukungan psikis dari psikolog atau psikiater sangat krusial. Mereka dapat membantu menenangkan orangtua secara mental dan fisik.

Tujuannya agar orangtua stabil secara emosional. Dengan demikian, mereka dapat lebih efektif mendampingi anak dalam proses pemulihan.

Perawatan Medis: Kapan Obat Diperlukan?

Pendekatan yang tepat untuk orangtua yang mengalami trauma akibat anak menjadi korban kekerasan seksual bergantung pada kondisi psikisnya.

Psikoterapi sering kali menjadi pilihan utama, terutama jika gejala masih ringan hingga sedang. Terapi ini fokus pada pemulihan emosional dan mental.

Namun, jika gejala fisik dan psikis sudah berat, terapi kombinasi dengan pengobatan mungkin diperlukan. Penggunaan obat harus sesuai dengan anjuran dokter.

Dr. Jiemi menekankan pentingnya penanganan yang terintegrasi. Pilihan pengobatan harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu.

Fokus Pemulihan: Anak dan Orangtua Sama Pentingnya

Anak yang menjadi korban kekerasan seksual membutuhkan dukungan penuh dari orangtuanya. Namun, pemulihan anak bisa terhambat jika orangtua sendiri mengalami depresi berkepanjangan.

Orangtua perlu memahami bahwa mereka juga berhak mendapatkan bantuan. Proses pemulihan bukan hanya tanggung jawab anak, tetapi seluruh keluarga.

Dukungan keluarga, teman, dan komunitas sangat penting. Membangun sistem dukungan yang kuat dapat membantu seluruh anggota keluarga melewati masa sulit ini.

Mencari bantuan profesional adalah tanda kekuatan, bukan kelemahan. Jangan ragu untuk meminta bantuan kepada psikolog atau psikiater.

Dengan dukungan yang tepat, baik anak maupun orangtua dapat melewati trauma dan memulihkan diri secara optimal. Ingatlah bahwa proses pemulihan membutuhkan waktu dan kesabaran.

Prioritaskan kesehatan mental Anda dan keluarga. Pemulihan bersama adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik.

Exit mobile version