Israel Peringatkan Iran: Serangan Rudal Picu Perang Besar

Ketegangan antara Israel dan Iran mencapai titik puncak baru setelah serangkaian serangan udara saling berbalas. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, melontarkan ancaman keras kepada Teheran menyusul serangan balasan Iran.
Konflik ini bermula dari serangan besar-besaran Israel terhadap target-target di Iran, kemudian dibalas dengan serangan rudal dan drone dari pihak Iran. Korban jiwa berjatuhan di kedua belah pihak, meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi konflik yang lebih besar.
Ancaman Keras Israel untuk Teheran
Menhan Israel, Israel Katz, tidak ragu untuk menyampaikan ancaman keras kepada Iran. Ia menyatakan Teheran akan “terbakar” jika serangan rudal ke Israel berlanjut.
Pernyataan tersebut disampaikan Katz sebagai respons atas serangan balasan Iran yang menargetkan wilayah Israel setelah serangan besar-besaran Israel sebelumnya. Ancaman ini menunjukkan betapa seriusnya situasi saat ini.
Katz juga mengecam kepemimpinan Iran yang dianggapnya telah menjadikan rakyatnya sebagai sandera. Ia memperingatkan bahwa penduduk Teheran akan menanggung konsekuensi atas tindakan pemerintahnya.
Serangan Beruntun dan Korban Jiwa
Serangan Israel pada Jumat, 13 Juni 2025, menargetkan lebih dari 200 instalasi nuklir dan militer di berbagai wilayah Iran. Serangan ini memicu respons balasan dari Teheran.
Iran membalas dengan serangan drone dan rudal pada Jumat malam dan Sabtu pagi, menargetkan wilayah Israel. Serangan ini dilaporkan menyebabkan sedikitnya dua orang tewas di wilayah Israel.
Di sisi lain, serangan Israel di Iran mengakibatkan jatuhnya korban jiwa yang lebih besar. Laporan menyebutkan sedikitnya 78 orang tewas, termasuk komandan senior dan ilmuwan nuklir.
Eskalasi Konflik dan Peringatan Militer Israel
Militer Israel menegaskan bahwa serangan terhadap target di Teheran akan terus berlanjut. Mereka mengumumkan serangan udara terbaru terhadap pertahanan udara Iran, termasuk peluncur rudal di sekitar Teheran.
Pernyataan militer Israel menyebutkan bahwa operasi militer dilakukan sesuai rencana yang telah disusun. Ancaman akan serangan lebih lanjut menunjukkan bahwa eskalasi konflik masih mungkin terjadi.
Kepala staf militer dan kepala Angkatan Udara Israel menyatakan bahwa jalan menuju Iran telah terbuka. Pernyataan ini mengindikasikan kesiapan Israel untuk melanjutkan serangan jika diperlukan.
Katz sendiri sebelumnya telah menyatakan bahwa Iran telah melewati “garis merah” dengan meluncurkan rudal ke wilayah sipil Israel. Ia menegaskan komitmen Israel untuk membela warganya dan menuntut pertanggungjawaban Iran atas tindakannya.
Situasi di Timur Tengah tetap tegang. Ancaman dan serangan berbalas antara Israel dan Iran meningkatkan kekhawatiran akan perang skala besar. Dunia internasional pun menantikan perkembangan selanjutnya dengan penuh kecemasan. Langkah diplomasi yang efektif menjadi sangat penting untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan mencari solusi damai.