Cukupkah tidur lima jam sehari? Jawaban singkatnya: tidak, terutama jika menjadi kebiasaan. Kurang tidur berdampak signifikan pada kesehatan dan kesejahteraan kita, dan penelitian menunjukkan konsekuensi yang serius bagi kesehatan jangka panjang. Mari kita bahas lebih dalam mengenai dampak tidur yang kurang dari cukup dan berapa lama sebenarnya kita perlu tidur.
Tidur lima jam sehari: terlalu sedikit untuk sebagian besar orang. Psikolog klinis spesialis pengobatan tidur, Shelby Harris, Psy.D., menegaskan bahwa lima jam tidur terlalu singkat, terutama jika dilakukan secara rutin. Durasi tidur ideal sebenarnya bergantung pada beberapa faktor, termasuk usia, genetika, dan kondisi kesehatan.
Mengenali Kebutuhan Tidur Ideal
Tidak ada patokan universal untuk durasi tidur yang ideal. Jika Anda bisa tidur sesuai kebutuhan tubuh, bangun tanpa alarm, dan merasa segar, itu pertanda tidur Anda sudah cukup. Namun, umumnya orang sehat memerlukan tujuh hingga sembilan jam tidur per malam. Ada orang yang disebut *light sleeper*, yang dapat berfungsi baik dengan lima jam tidur. Akan tetapi, ini adalah pengecualian, bukan aturan.
Secara umum, remaja berusia 13-18 tahun membutuhkan 8-10 jam tidur per hari. Sementara orang dewasa sebaiknya tidur tujuh jam atau lebih setiap malam. Ini adalah rekomendasi dari American Academy of Sleep Medicine.
Risiko Kurang Tidur: Dampak Jangka Pendek dan Panjang
Kurang tidur, khususnya kurang dari lima jam setiap hari, meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan. Sebuah studi PLoS Medicine tahun 2022 pada 8.000 partisipan menunjukkan risiko penyakit yang lebih tinggi pada individu berusia 50 tahun yang tidur kurang dari lima jam dibandingkan mereka yang tidur tujuh jam.
Studi tersebut juga mengaitkan durasi tidur yang lebih pendek dengan risiko kematian yang lebih tinggi pada kelompok usia tersebut. Selain itu, kurang tidur juga berdampak buruk pada fungsi kognitif. Konsentrasi dan kemampuan berpikir jernih akan terganggu.
Menentukan Durasi Tidur yang Tepat untuk Anda
Menentukan durasi tidur yang tepat memerlukan pemahaman diri. Perhatikan bagaimana tubuh Anda merespon jumlah jam tidur yang Anda dapatkan. Jika Anda merasa lelah, lesu, dan kesulitan berkonsentrasi, itu pertanda Anda perlu tidur lebih lama.
Perhatikan juga kualitas tidur Anda. Tidur yang nyenyak dan berkualitas lebih penting daripada sekadar jumlah jam tidur. Hindari kafein dan alkohol sebelum tidur, ciptakan lingkungan tidur yang tenang dan nyaman, serta pertahankan jadwal tidur yang teratur.
Secara keseluruhan, prioritaskan tidur yang cukup. Mendapatkan cukup istirahat adalah investasi penting untuk kesehatan fisik dan mental jangka panjang. Jika Anda terus-menerus mengalami kesulitan tidur atau merasa lelah meski telah tidur cukup lama, konsultasikan dengan dokter atau spesialis tidur.
Dengan memahami kebutuhan tidur Anda dan mengoptimalkan kualitas tidur, Anda dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
