Berita

Skandal Papua: 19 Koper Uang Tunai untuk Jet Pribadi?

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki kasus dugaan pembelian jet pribadi menggunakan dana operasional dan program peningkatan pelayanan kedinasan Pemprov Papua tahun 2020-2022. Pembelian yang diduga melibatkan mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe (almarhum), dilakukan secara tunai dengan uang yang diangkut dalam 19 koper dari Papua.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, mengungkapkan detail transaksi tersebut. Uang tunai tersebut diduga berasal dari dana korupsi.

Dugaan Pembelian Jet Pribadi Secara Tunai

KPK menduga mantan Bendahara Pengeluaran Pembantu Kepala Daerah Provinsi Papua, Deus Enumbi, berperan penting dalam pembelian jet pribadi tersebut. Ia diduga membawa uang tunai dalam 19 koper menggunakan pesawat.

Budi Prasetyo menegaskan KPK akan terus menelusuri aliran dana terkait pembelian jet pribadi ini. Penyelidikan juga akan mencakup kemungkinan adanya pembelian aset lain yang dilakukan dengan cara serupa.

Penyelidikan Mendalam Aliran Dana dan Kerugian Negara

Besarnya dugaan kerugian negara dalam kasus ini mencapai Rp 1,2 triliun. KPK berkomitmen untuk melacak seluruh aliran dana guna proses pembuktian perkara dan asset recovery.

Penyidik KPK sedang mendalami apakah pembelian jet pribadi ini merupakan satu-satunya aset yang dibeli dengan dana korupsi. Investigasi akan mencakup kemungkinan pembelian aset lain.

Saksi Belum Hadir

KPK telah memanggil saksi, Gibrael Isaak (GI), warga negara Singapura, pada 12 Juni 2025. Namun, saksi tersebut hingga saat ini belum hadir untuk memberikan keterangan.

Informasi yang didapat dari saksi sangat penting untuk mengungkap detail transaksi dan pergerakan dana. Kehadiran saksi diharapkan dapat memperkuat proses penyidikan.

Tersangka dan Kerugian Negara

Deus Enumbi (DE) telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus ini. Ia diduga bersekongkol dengan Lukas Enembe (almarhum) dalam melakukan tindak pidana korupsi.

Total kerugian negara ditaksir mencapai Rp 1,2 triliun. Angka ini menjadi fokus utama dalam penyelidikan dan upaya pemulihan aset negara.

KPK menemukan bukti bahwa sebagian dana hasil tindak pidana korupsi digunakan untuk membeli jet pribadi yang saat ini berada di luar negeri. Proses penyidikan terus berlanjut untuk mengungkap seluruh jaringan dan aliran dana yang terlibat.

Kasus ini menjadi sorotan publik karena melibatkan pejabat tinggi daerah dan jumlah kerugian negara yang signifikan. KPK berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini hingga ke akarnya dan memastikan para pelaku bertanggung jawab atas perbuatannya.

Proses hukum akan terus berjalan, dan KPK akan memastikan keadilan ditegakkan. Pemulihan aset negara juga menjadi prioritas utama dalam penanganan kasus ini.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button