Dedi Mulyadi Renovasi Semua Tempat Ibadah Kampung Toleransi Ciamis

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, baru-baru ini mengunjungi Dusun Susuru, Desa Kertajaya, Kabupaten Ciamis. Kunjungan kerja pada Kamis (12/6/2025) ini difokuskan pada Kampung Toleransi Dusun Susuru, yang dikenal dengan kerukunan antarumat beragama. Dedi Mulyadi terkesan dengan kehidupan harmonis masyarakat setempat.
Keberagaman agama di Dusun Susuru, meliputi pemeluk Katolik, Islam, dan Sunda Wiwitan, hidup berdampingan dengan damai. Hal ini menjadi bukti nyata toleransi dan keberagaman yang patut diapresiasi. Gubernur menyampaikan sejumlah rencana penataan kawasan untuk semakin meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat di kampung tersebut.
Komitmen Penataan Kampung Toleransi
Dedi Mulyadi menegaskan komitmennya untuk melakukan penataan di Dusun Susuru. Prioritas utama adalah renovasi seluruh rumah ibadah yang ada di kampung tersebut. Renovasi ini bertujuan untuk memberikan tempat ibadah yang lebih nyaman dan layak bagi seluruh warga.
Semua rumah ibadah akan direnovasi secara menyeluruh. Gubernur berharap, dengan renovasi ini, kegiatan keagamaan dapat berjalan lebih khusyuk dan nyaman.
Pengembangan Infrastruktur dan Budaya Lokal
Selain renovasi rumah ibadah, penataan juga akan mencakup pembangunan gapura dengan sentuhan budaya lokal. Gapura yang akan dibangun akan mencerminkan kekayaan budaya Galuh, daerah asal Ciamis. Pembangunan gapura ini bertujuan untuk memperkuat identitas dan estetika kampung.
Perbaikan infrastruktur jalan juga menjadi bagian penting dari rencana penataan. Jalan-jalan di Dusun Susuru akan diaspal ulang agar lebih nyaman dilalui. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan warga.
Pentingnya Representasi Budaya dan Peran Masyarakat
Gubernur Dedi Mulyadi juga menekankan pentingnya representasi budaya melalui penampilan warga. Setelah penataan selesai, ia berharap masyarakat tampil lebih representatif. Hal ini dianggap sebagai bagian penting dalam menjaga dan melestarikan identitas budaya lokal.
Ia mendorong masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga kebersihan dan keindahan kampung. Dengan demikian, Dusun Susuru akan menjadi contoh nyata keberagaman dan kerukunan yang terwujud dalam lingkungan yang terawat dan indah.
Kerjasama dan Komitmen Bersama
Suksesnya penataan Kampung Toleransi Dusun Susuru bergantung pada kerjasama semua pihak. Gubernur Dedi Mulyadi meminta komitmen dari kepala desa setempat untuk mendukung seluruh rencana yang telah disampaikan.
Kepala desa menyambut antusias rencana tersebut dan menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dalam mewujudkan penataan Dusun Susuru yang lebih baik. Kerjasama ini diharapkan dapat memastikan keberhasilan program dan terwujudnya Kampung Toleransi yang lebih maju dan berkembang.
Kunjungan kerja Gubernur Dedi Mulyadi ke Dusun Susuru tidak hanya sekadar kunjungan biasa. Ini merupakan wujud nyata dukungan pemerintah terhadap keberagaman dan toleransi. Melalui penataan yang komprehensif dan partisipasi aktif masyarakat, Dusun Susuru diharapkan dapat menjadi model Kampung Toleransi yang inspiratif bagi daerah lain di Indonesia. Keberhasilan program ini akan menjadi bukti bahwa keberagaman dapat menjadi kekuatan, bukan sumber konflik.