Aktris Dakota Johnson muncul dengan gaya yang mencuri perhatian publik baru-baru ini. Penampilannya yang berani ini muncul tak lama setelah kabar putusnya hubungan asmara dengan Chris Martin, vokalis band Coldplay, tersiar. Kehadirannya di New York City menjadi sorotan media karena pilihan busananya yang dinilai sebagai sebuah “revenge dress.”
Gaya Dakota Johnson yang cetar ini dirancang oleh stylist kenamaan, Kate Young. Ia tampak percaya diri dengan balutan busana serba hitam yang menonjolkan lekuk tubuhnya. Pilihan busana ini bukan sekadar penampilan, melainkan sebuah pernyataan.
Dakota Johnson dan “Revenge Dress”-nya
Dakota Johnson mengenakan *outfit* serba hitam yang terdiri dari *bodysuit semi-sheer* dan rok midi *Milla* berbahan *tulle* rancangan Nensi Dojaka. Detail *outfit* ini diungkap oleh *InStyle*.
Sepatu *slingback pump* hitam berbahan *satin crepe* dari YSL melengkapi penampilannya. Ia juga terlihat menenteng tas bahu coklat Gucci Jackie 1961 dan kacamata hitam Oliver Peoples x Khaite 1951C.
Cincin dari Cece Jewellery dan anting *hoop* emas Kate Young X Monica Vinader menambah kesan elegan dan *bold* pada penampilan Dakota.
Makna di Balik “Revenge Dress”
Istilah “revenge dress” atau gaun balas dendam mulai populer di tahun 1990-an. Inspirasinya berasal dari penampilan Putri Diana yang mengenakan gaun hitam *over-the-shoulder* pas badan setelah Pangeran Charles mengakui perselingkuhannya.
Gaun tersebut menjadi simbol pemberdayaan dan pernyataan tanpa perlu kata-kata. Banyak selebriti yang kemudian mengadopsi gaya ini untuk menyampaikan pesan terkait hubungan asmara mereka.
Penampilan Dakota Johnson dengan “revenge dress” ini pun diyakini sebagai bentuk ekspresi diri pasca-putus cinta dengan Chris Martin. Hubungan mereka yang telah berlangsung selama delapan tahun, meski sempat putus-nyambung, tampaknya telah benar-benar berakhir.
Penggunaan “Revenge Dress” di Era Modern
Penampilan Dakota Johnson dalam “revenge dress” ini bukan hanya sekadar mengikuti tren. Ia memperlihatkan bagaimana konsep “revenge dress” telah berevolusi.
Dahulu, “revenge dress” seringkali diartikan sebagai upaya untuk “menunjukkan” kepada mantan kekasih. Namun, saat ini, lebih sering dilihat sebagai ekspresi percaya diri dan kekuatan seorang perempuan setelah melewati masa sulit dalam hubungan asmara.
Dakota juga mengenakan *outfit* yang sama saat menghadiri acara *Late Night with Seth Meyer* untuk mempromosikan film terbarunya, *Materialists*. Ini menunjukkan bagaimana ia mampu tampil percaya diri dan profesional meskipun sedang menghadapi situasi pribadi yang kompleks.
Putusnya hubungan Dakota dan Chris Martin, setelah delapan tahun bersama, menjadi sorotan media. Namun, Dakota berhasil mengubah sebuah momen pribadi yang penuh emosi menjadi sebuah pernyataan mode yang kuat dan bermakna. Penampilannya yang berani ini bukan sekadar pilihan busana, tetapi juga cerminan dari kekuatan dan kemandirian seorang wanita. Ia menunjukkan bahwa kekuasaan sebenarnya terletak pada bagaimana seseorang menghadapi tantangan dan bangkit kembali.