Trump Telepon Newsom? Klaim Langkahi Gubernur Saat Kerusuhan LA

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Gubernur California Gavin Newsom terlibat perselisihan sengit terkait penanganan kerusuhan di Los Angeles. Perselisihan ini bermula dari klaim Trump yang menyatakan telah menghubungi Newsom beberapa kali selama kerusuhan berlangsung, sementara Newsom membantah keras pernyataan tersebut. Kontroversi ini menyoroti perbedaan pendekatan dalam menangani situasi darurat dan menimbulkan pertanyaan mengenai koordinasi antara pemerintah federal dan negara bagian.
Pernyataan Trump yang disampaikan kepada Fox News menyebutkan bahwa ia berhasil berkomunikasi dengan Newsom selama 16 menit pada Sabtu, 7 Juni 2025. Trump mengaku mendesak Newsom untuk segera bertindak dan menghentikan kerusuhan. Ia bahkan memperlihatkan bukti berupa tangkapan layar log panggilan telepon yang dilakukan pada pukul 01.23 pagi waktu setempat. Direktur Komunikasi Gedung Putih, Steven Cheung, turut memberikan pernyataan keras, menuduh Newsom lebih mementingkan citra di media daripada melindungi warga California.
Perselisihan Versi Trump vs. Newsom
Trump bersikeras bahwa panggilan teleponnya kepada Newsom berhasil terhubung dan berlangsung selama 16 menit. Ia menganggap Newsom lalai dalam menjalankan tugasnya sebagai Gubernur dan menyalahkannya atas eskalasi kerusuhan.
Pendukung Trump juga mempertanyakan kredibilitas Newsom dan menudingnya sebagai pihak yang berbohong. Mereka menyebutkan bahwa tindakan cepat Trump dalam mengerahkan pasukan Garda Nasional dan Marinir telah mencegah situasi yang lebih buruk di Los Angeles.
Newsom, melalui akun X-nya, tegas membantah pernyataan Trump. Ia menegaskan tidak menerima panggilan dari Trump, bahkan tidak ada pesan suara. Kantor pers Gubernur Newsom menambahkan bahwa jika ada panggilan, itu terjadi tiga hari sebelum kerusuhan, bukan saat kejadian. Juru bicara Newsom, Izzy Gardon, juga mengkonfirmasi hal ini dengan memeriksa langsung telepon Gubernur.
Kerusuhan Los Angeles dan Intervensi Federal
Kerusuhan di Los Angeles pecah pada Jumat, 6 Juni 2025, menyusul razia imigrasi oleh agen federal. Wali Kota Los Angeles, Karen Bass, dan Gubernur Newsom mengecam razia tersebut dan menyatakan dukungan terhadap imigran. Demonstrasi yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi kekerasan setelah beberapa imigran ditahan.
Menanggapi situasi yang semakin memburuk, Trump memerintahkan pengerahan 2.000 personel Garda Nasional pada Sabtu. Pada Senin malam, ia menambahkan ratusan Marinir untuk mengendalikan kerusuhan. Newsom mengkritik keras tindakan Trump ini, menyebutnya sebagai pelanggaran kedaulatan negara bagian dan berpotensi memperburuk situasi. Trump membela keputusannya, dengan mengatakan bahwa tindakannya telah menyelamatkan Los Angeles dari kerusakan yang lebih parah.
Tuduhan dan Gugatan Hukum
Tuduhan saling berlawanan antara Trump dan Newsom telah memanas. Trump menuduh Newsom gagal menjalankan tugasnya dan bahkan menyetujui penangkapan Newsom. Sementara itu, Newsom telah mengajukan gugatan hukum terhadap Trump terkait tindakan pengerahan pasukan federal ke California tanpa persetujuannya.
Perselisihan ini telah menimbulkan debat publik mengenai peran pemerintah federal dalam mengatasi kerusuhan di negara bagian. Pihak pendukung Trump berpendapat bahwa intervensi federal diperlukan untuk menjaga ketertiban dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Sebaliknya, para kritikus mengutuk tindakan Trump yang dianggap melanggar otonomi negara bagian dan berpotensi meningkatkan eskalasi konflik.
Peristiwa ini menunjukan betapa rumitnya koordinasi antara pemerintah federal dan negara bagian dalam menangani krisis. Perselisihan Trump dan Newsom mengarahkan perhatian pada pentingnya komunikasi yang jelas dan kerja sama yang efektif antara kedua level pemerintahan dalam situasi darurat. Ke depan, diperlukan mekanisme yang lebih baik untuk mencegah konflik serupa dan memastikan respons yang terkoordinasi terhadap kerusuhan sipil. Ketegangan politik yang tinggi juga turut memperumit penyelesaian masalah ini.