Sebuah video yang memperlihatkan induk kelinci memakan anaknya baru-baru ini viral di media sosial. Video tersebut, diunggah oleh akun Instagram @ramakelincime***, menunjukkan induk kelinci hitam putih tengah mengunyah anaknya yang masih terbungkus plasenta. Kejadian ini menimbulkan berbagai pertanyaan dan reaksi dari warganet. Banyak yang penasaran dan bahkan tak percaya dengan apa yang dilihat. Mengapa induk kelinci bisa memakan anaknya sendiri? Mari kita telusuri lebih dalam.
Mengapa Induk Kelinci Memakan Anaknya? Stres Sebagai Faktor Utama
Induk kelinci memakan anaknya, atau kanibalisme, ternyata bukan hal yang jarang terjadi, terutama bagi para pemelihara kelinci pemula. Menurut Slamet Raharjo, Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (FKH UGM), stres merupakan faktor utama penyebab perilaku ini.
Kelinci merupakan hewan yang pemalu dan sensitif. Kondisi psikologis mereka sangat rentan, terutama saat masa melahirkan dan menyusui. Stres yang dialami induk kelinci dapat berdampak serius pada keselamatan anaknya.
Peran Nest Box dan Perlakuan terhadap Anak Kelinci
Di habitat aslinya, induk kelinci akan menggali lubang di tanah sebagai sarang untuk melindungi anaknya hingga usia sekitar dua minggu. Hal ini menjamin keamanan dan ketenangan selama masa kritis tersebut.
Sebagai pemelihara, menyediakan nest box atau kotak sarang sangat penting. Nest box meniru lingkungan alami dan memberikan rasa aman bagi induk kelinci untuk melahirkan dan menyusui.
Menghindari sentuhan langsung pada anak kelinci selama empat hari pertama setelah kelahiran juga sangat disarankan. Sentuhan manusia dapat mengganggu induk dan meningkatkan stresnya.
Lingkungan yang bising dan ramai juga dapat memicu stres pada induk kelinci. Kondisi ini dapat menyebabkan induk kelinci merasa terancam dan akhirnya bertindak agresif, termasuk memakan anaknya.
Mencegah Kanibalisme pada Kelinci: Tips dan Rekomendasi
Untuk mencegah terjadinya kanibalisme pada kelinci, penting untuk menciptakan lingkungan yang tenang dan aman bagi induk kelinci. Pastikan nest box bersih, nyaman, dan ditempatkan di area yang tenang, terhindar dari gangguan.
Hindari sering memegang atau memeriksa anak kelinci, terutama selama beberapa hari pertama kelahiran. Biarkan induk kelinci merawat anaknya tanpa gangguan berlebihan.
Perhatikan juga kondisi kesehatan dan nutrisi induk kelinci. Nutrisi yang cukup dan terjaga dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesehatannya secara keseluruhan.
Selain itu, pastikan kandang kelinci cukup luas dan bersih. Keadaan kandang yang kotor dan sempit dapat menambah tingkat stres pada kelinci.
Jika Anda melihat tanda-tanda stres pada induk kelinci, seperti gelisah berlebihan atau agresi, segera konsultasikan dengan dokter hewan. Pengobatan dan penanganan yang tepat dapat membantu mengurangi stres dan mencegah kanibalisme.
Memahami perilaku induk kelinci dan menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman merupakan kunci untuk mencegah kejadian kanibalisme. Dengan memberikan perhatian yang cukup dan perawatan yang tepat, kita dapat memastikan keselamatan dan kesejahteraan baik induk maupun anak kelinci. Semoga informasi ini bermanfaat bagi para pecinta kelinci di seluruh Indonesia.