Site icon Tempo Siang

Stop Self-Harm: 8 Tips Sederhana & Efektif Sekarang

Stop Self-Harm: 8 Tips Sederhana & Efektif Sekarang

Sumber: Hellosehat.com.com

Self-harm atau melukai diri sendiri, seringkali menjadi mekanisme koping yang dipilih individu untuk menghadapi tekanan stres atau trauma. Meskipun memberikan rasa lega sesaat, kebiasaan ini berpotensi menimbulkan dampak negatif jangka panjang pada kesehatan fisik dan mental. Memahami cara menghentikan self-harm menjadi krusial untuk pemulihan dan kesejahteraan individu.

Banyak faktor yang menyebabkan seseorang melakukan self-harm, dan memahami akar permasalahannya merupakan langkah pertama menuju kesembuhan. Artikel ini akan membahas berbagai strategi efektif untuk membantu individu menghentikan kebiasaan ini dan menemukan cara yang lebih sehat untuk mengatasi emosi negatif.

Berbagai Cara Menghentikan Self-Harm

Pelaku self-harm seringkali menyadari dampak negatifnya, tetapi kesulitan menghentikan kebiasaan tersebut. Kurangnya strategi koping yang efektif dan perasaan terbebani emosi menjadi penyebab utamanya.

Namun, berhenti melakukan self-harm tetap mungkin dilakukan. Dengan kesabaran, konsistensi, dan dukungan yang tepat, individu dapat mengatasi kebiasaan ini dan membangun mekanisme koping yang lebih sehat.

Strategi Mengatasi Dorongan Self-Harm

1. Jauhkan Benda yang Berpotensi Membahayakan

Keberadaan benda-benda yang dapat digunakan untuk melukai diri dapat memicu dorongan self-harm. Singkirkan benda-benda tersebut dari jangkauan dan pandangan.

Hindari juga tempat-tempat yang biasanya digunakan untuk melakukan self-harm. Jika dorongan muncul, segera tinggalkan lokasi tersebut dan cari lingkungan yang lebih aman.

Gantikan aktivitas self-harm dengan aktivitas pengalih perhatian yang aman, seperti merobek kertas, memencet bubble wrap, atau berlatih pernapasan dalam. Meditasi juga bisa menjadi pilihan yang efektif.

2. Berbagi Cerita dengan Orang Terdekat

Jangan ragu untuk berbagi perasaan dan pikiran dengan orang terdekat yang Anda percayai. Dukungan sosial sangat penting dalam proses pemulihan.

Berbicara tentang hal-hal yang membuat Anda nyaman dapat membantu mengurangi rasa terbebani. Tidak perlu langsung menceritakan tentang self-harm jika Anda belum siap.

Jika Anda merasa sendirian, cobalah teknik “15 menit tanpa self-harm“. Jika berhasil menahan diri selama 15 menit, berikan pujian pada diri sendiri. Ulangi proses ini secara bertahap.

3. Siapkan “Kotak Darurat”

Siapkan sebuah kotak berisi benda-benda yang dapat mengalihkan perhatian saat dorongan self-harm muncul, terutama saat Anda sendirian.

Isi kotak tersebut dengan barang-barang yang aman, membutuhkan konsentrasi, dan membuat Anda nyaman, seperti buku mewarnai, peralatan kerajinan tangan, puzzle, stress ball, atau mainan favorit.

4. Menulis Jurnal

Menulis jurnal dapat membantu Anda mengeksplorasi emosi, pikiran, dan pemicu self-harm. Tuliskan apa pun yang Anda rasakan, baik positif maupun negatif.

Kejujuran dalam menulis sangat penting. Jika Anda merasa sulit untuk menulis, cobalah menggambar atau menulis puisi sebagai alternatif.

5. Menangis

Jangan menahan air mata. Menangis merupakan cara alami untuk melepaskan stres dan emosi negatif.

Studi menunjukkan bahwa menangis dapat melepaskan endorfin yang meredakan rasa sakit fisik dan meningkatkan kesehatan mental. Izinkan diri Anda untuk menangis tanpa rasa malu.

6. Olahraga

Olahraga membantu melepaskan ketegangan fisik dan mengatasi stres. Pilih jenis olahraga yang Anda sukai dan mampu lakukan.

Jalan-jalan di taman, berenang, atau yoga dapat menjadi pilihan yang baik. Olahraga bersama teman juga bisa meningkatkan rasa dukungan sosial.

7. Aktivitas Menenangkan Pikiran

Lakukan aktivitas yang membantu menenangkan pikiran, seperti pijat, mendengarkan musik menenangkan, berendam air hangat, atau bermain dengan hewan peliharaan.

Berteriak ke dalam bantal atau karaoke juga bisa menjadi cara untuk melepaskan emosi secara sehat.

8. Konsultasi dengan Psikolog

Self-harm dapat menjadi indikator dari gangguan mental seperti depresi atau kecemasan. Konsultasi dengan psikolog atau psikiater sangat penting.

Mereka dapat membantu Anda mengidentifikasi penyebab self-harm, mengembangkan strategi koping yang lebih efektif, dan mendapatkan perawatan yang tepat.

Menghentikan self-harm membutuhkan komitmen dan dukungan. Dengan menggabungkan berbagai strategi dan mencari bantuan profesional, individu dapat mengatasi kebiasaan ini dan membangun kehidupan yang lebih sehat dan bahagia. Ingatlah bahwa meminta bantuan adalah tanda kekuatan, bukan kelemahan.

Exit mobile version