Site icon Tempo Siang

Kuasai Era Digital: Bangun Personal Branding yang Mengagumkan

Di era digital yang serba cepat ini, membangun personal branding bukan lagi sekadar pilihan, melainkan keharusan. Hal ini berlaku bagi siapa pun, mulai dari mereka yang baru memulai karier hingga para pebisnis sukses sekalipun. Bukti nyata terlihat dari para tokoh inspiratif seperti Bong Chandra, Andrew Susanto, hingga Putri Tanjung, yang telah sukses membangun personal branding yang kuat.

Dalam buku From Zero to Survive, Theo Derick memaparkan betapa pentingnya personal branding untuk memenangkan persaingan di dunia digital. Ia menekankan bahwa personal branding bukan hanya tentang popularitas, namun jauh lebih luas dari itu.

Personal Branding: Lebih dari Sekadar Popularitas

Personal branding merupakan strategi membangun citra diri yang konsisten dan kuat di ranah digital. Ini bukan semata-mata tentang memiliki produk terbaik atau kemampuan yang luar biasa, tetapi juga tentang bagaimana seseorang mempresentasikan diri dan membangun koneksi dengan audiens.

Bahkan produk dengan kualitas yang mungkin bukan yang terbaik, dapat tetap sukses di pasaran jika publik mengenal keberadaan, kisah, dan sosok di baliknya. Kepercayaan dan koneksi inilah kekuatan utama personal branding.

Membangun personal branding membuka berbagai peluang, terutama bagi mereka yang memiliki nilai (value) untuk ditawarkan kepada khalayak. Audiens akan tertarik jika melihat manfaat dan nilai tambah yang dapat mereka peroleh.

Walaupun menjadi influencer dapat menghasilkan pendapatan besar, keberlanjutannya patut dipertanyakan. Personal branding lah yang menjadi kunci untuk membangun pendapatan jangka panjang yang stabil.

Dua Pilar Utama Personal Branding ala Theo Derick

Berdasarkan pengalamannya membangun personal branding selama dua tahun terakhir, Theo Derick mengidentifikasi dua pilar krusial: akses dan aset tak berwujud.

Pilar pertama, akses, menjelaskan bagaimana personal branding yang kuat dapat memudahkan seseorang untuk terhubung dengan berbagai pihak. Hal ini berlaku baik untuk individu yang baru memulai maupun yang sudah berada di puncak kesuksesan.

Membuka Akses

Personal branding dapat mempermudah kolaborasi, networking, dan bahkan komunikasi bisnis. Misalnya, dalam mengundang narasumber, prosesnya akan jauh lebih efisien dan informal.

Bagi pebisnis pemula, akses kepada tokoh berpengalaman sangat berharga. Bahkan bagi mereka yang sudah sukses, personal branding tetap penting untuk menjaga relevansi dan terhubung dengan figur-figur berpengaruh di zamannya.

Menciptakan Aset Tak Berwujud

Pilar kedua adalah aset tak berwujud, berupa integritas, rekam jejak, dan kepercayaan. Konsistensi dalam membangun citra positif akan menghasilkan kepercayaan dari berbagai pihak.

Kepercayaan ini membuka berbagai peluang baru yang tak terduga. Bahkan perusahaan dengan branding yang kuat pun tetap membutuhkan personal branding pendirinya untuk memperkuat persona dan koneksi dengan audiens.

Keunggulan Personal Branding dalam Praktik

Theo Derick membagikan kisah suksesnya dalam bisnis penyewaan ruang pameran. Awalnya, ia kesulitan masuk ke mal-mal besar meskipun memiliki modal yang cukup.

Namun, setelah membangun personal branding yang kuat, para manajer mal justru yang aktif menghubunginya untuk bekerja sama. Ada kalanya pemilik mal yang menonton podcast-nya langsung menghubunginya untuk mengadakan acara.

Hal ini menunjukkan dampak signifikan personal branding terhadap peningkatan pendapatan bisnisnya.

Personal branding bukan hanya tentang jumlah pengikut di media sosial atau seberapa viral konten yang dibagikan. Lebih dari itu, ini adalah tentang membangun kepercayaan, membuka akses, dan menciptakan peluang yang tak terduga.

Membangun personal branding adalah langkah strategis untuk meraih kesuksesan jangka panjang, berbagi keberkahan, dan memberikan dampak positif yang lebih luas.

Kesimpulannya, membangun personal branding merupakan investasi jangka panjang yang memberikan manfaat luas, membuka beragam peluang, dan membangun kepercayaan yang solid. Buku From Zero to Survive karya Theo Derick dapat menjadi panduan yang komprehensif bagi siapa pun yang ingin mendalami strategi personal branding yang efektif.

Exit mobile version