Hentikan Self-Harm: 8 Cara Mudah & Ampuh Sekarang
Self-harm, atau melukai diri sendiri, adalah mekanisme koping yang berbahaya. Banyak yang melakukannya untuk mengatasi stres, trauma, atau emosi negatif yang intens. Namun, kebiasaan ini berdampak serius jangka panjang, baik fisik maupun mental.
Meskipun sulit, menghentikan self-harm sangat mungkin. Dengan strategi dan dukungan yang tepat, Anda dapat memutus siklus berbahaya ini dan menemukan cara yang lebih sehat untuk mengelola emosi.
Berbagai Cara Menghentikan Self-Harm
Sadar akan dampak negatif self-harm adalah langkah pertama. Namun, seringkali pelaku merasa tak punya pilihan lain untuk mengatasi rasa sakit emosional yang mendalam.
Ketidakmampuan untuk berhenti bukan berarti mustahil. Dengan komitmen dan langkah-langkah yang tepat, Anda bisa mengatasi kebiasaan ini.
1. Jauhkan Benda yang Dapat Menyebabkan Luka
Kehadiran benda-benda yang dapat digunakan untuk melukai diri dapat memicu dorongan self-harm. Singkirkan benda-benda tersebut dari jangkauan dan pandangan Anda.
Hindari pula tempat-tempat yang biasa Anda gunakan untuk melukai diri. Ganti lingkungan tersebut dengan suasana yang lebih menenangkan.
Alihkan perhatian dengan aktivitas yang lebih aman, misalnya merobek kertas, memencet bubble wrap, bernapas dalam, atau meditasi.
2. Berbagi Cerita dengan Orang Terdekat
Menyendiri dapat memperburuk keadaan. Berada di sekitar orang-orang terdekat, seperti keluarga atau teman, dapat memberikan rasa aman dan dukungan.
Berbicaralah dengan orang yang Anda percayai. Tidak perlu langsung membahas self-harm, cukup bercerita tentang hal-hal yang membuat Anda nyaman.
Jika sulit berbicara, coba teknik “15 menit tanpa melukai diri”. Jika berhasil, berikan pujian kepada diri sendiri sebagai bentuk penguatan.
Ulangi teknik ini secara bertahap. Dorongan untuk self-harm akan berkurang seiring waktu.
3. Siapkan “Kotak Darurat”
“Kotak darurat” berisi barang-barang yang dapat mengalihkan perhatian saat dorongan self-harm muncul ketika Anda sendirian.
Pilih barang yang aman, nyaman, dan membutuhkan konsentrasi, seperti buku mewarnai, alat membuat gelang, TTS, puzzle, Lego, stress ball, cat kuku, atau mainan favorit.
4. Menulis Jurnal
Menulis jurnal dapat membantu mengidentifikasi pemicu self-harm dan menemukan pola perilaku.
Tuliskan perasaan dan pikiran Anda secara jujur, baik positif maupun negatif. Mencorat-coret gambar atau menulis puisi juga bisa menjadi alternatif.
5. Menangis
Jangan ragu untuk menangis. Menangis adalah cara alami untuk melepaskan stres dan emosi.
Proses menangis melepaskan racun dan hormon stres, serta melepaskan endorfin yang meredakan rasa sakit dan meningkatkan kesehatan mental.
6. Olahraga
Olahraga membantu melepaskan ketegangan fisik dan mengatasi stres. Pilih olahraga yang Anda sukai, seperti jalan kaki, berenang, atau yoga.
Olahraga bersama teman dapat memberikan dukungan sosial dan mengurangi rasa kesepian.
7. Lakukan Aktivitas yang Menenangkan Pikiran
Antisipasi dorongan self-harm dengan melakukan aktivitas yang menenangkan, misalnya pijat, mendengarkan musik, berendam air hangat, berteriak ke bantal, karaoke, atau bermain dengan hewan peliharaan.
8. Berkonsultasi dengan Psikolog
Self-harm bisa menjadi tanda gangguan mental seperti depresi atau kecemasan. Konsultasi dengan psikolog atau psikiater sangat penting.
Profesional kesehatan mental dapat membantu mengidentifikasi penyebab self-harm dan mengembangkan strategi mengatasi yang efektif.
Ingat, meminta bantuan adalah tanda kekuatan, bukan kelemahan. Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
Mengatasi self-harm membutuhkan kesabaran dan konsistensi. Kombinasi strategi di atas, dibarengi dengan dukungan dari orang-orang terdekat dan profesional kesehatan mental, akan membantu Anda membangun kehidupan yang lebih sehat dan bahagia. Jangan pernah menyerah, bantuan selalu tersedia.



