Tottenham Hotspur mengakhiri dahaga gelar selama satu dekade dengan menjuarai Liga Europa 2025. Kemenangan dramatis 1-0 atas Manchester United di Stadion San Mames, Bilbao, Spanyol, Kamis (22/5/2025) dini hari WIB, menjadi momen bersejarah bagi klub asal London Utara ini. Gol tunggal Brennan Johnson di babak kedua memastikan trofi bergengsi tersebut jatuh ke tangan Spurs.
Malam Bersejarah di San Mames: Tottenham Raih Gelar Liga Europa
Kemenangan ini terasa sangat spesial bagi Tottenham, terutama bagi kapten tim, Son Heung-min. Pemain asal Korea Selatan ini telah melalui musim yang penuh tantangan.
Raihan trofi Liga Europa menjadi puncak sempurna bagi Son. Ia mengungkapkan kebahagiaannya dengan mata berkaca-kaca dalam wawancara pasca-pertandingan.
Son Heung-min: Mimpi Menjadi Kenyataan
Son Heung-min bergabung dengan Tottenham pada tahun 2015 dan sejak itu menjadi ikon klub. Ia bukan hanya pencetak gol terbanyak kelima sepanjang sejarah Spurs, tetapi juga simbol dedikasi dan kerja keras yang luar biasa.
Kemenangan ini semakin bermakna bagi Son karena ia merupakan satu-satunya pemain dalam skuad saat ini yang pernah merasakan pahitnya kekalahan di final Liga Champions 2019. Tekanan menjelang final Liga Europa 2025 sangat besar, namun Son dan tim berhasil mengatasinya.
Perjalanan Panjang Menuju Kemenangan
Tekanan mental yang luar biasa dirasakan Son menjelang pertandingan final. Ia mengaku bermimpi tentang pertandingan tersebut setiap malam selama seminggu terakhir.
Keberhasilan meraih gelar Liga Europa memberikan tiket emas bagi Tottenham untuk berlaga di Liga Champions musim depan. Ini menjadi kesempatan emas bagi Spurs untuk menebus kekecewaan di liga domestik.
Harapan Baru di Tengah Kecemasan Musim Domestik
Tottenham menyelesaikan musim Liga Inggris di posisi ke-17, sebuah hasil yang mengecewakan. Namun, gelar Liga Europa menjadi penyelamat sekaligus suntikan semangat baru.
Son Heung-min menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para pendukung, terutama dari Korea Selatan yang rela bangun dini hari untuk menyaksikan pertandingan. Ia merasa bangga menjadi orang Korea dan menghargai dukungan tak henti dari penggemarnya.
Perjalanan panjang Tottenham menuju gelar Liga Europa 2025 telah memberikan perubahan besar. Mereka bukan lagi tim yang selalu gagal di garis akhir. Mereka kini adalah juara, dan Son Heung-min telah menuliskan babak terindah dalam kariernya bersama Spurs. Kekalahan Manchester United di final menambah panjang derita klub tersebut, terutama setelah ditinggal Sir Alex Ferguson. Harapan untuk meraih trofi Liga Europa pun pupus di tangan Tottenham. Kemenangan ini menjadi bukti kerja keras dan dedikasi seluruh tim Tottenham Hotspur.