Site icon Tempo Siang

Labuan Bajo: Turis AS Tertipu, Tata Kelola Pariwisata NTT Harus Diperbaiki

Labuan Bajo: Turis AS Tertipu, Tata Kelola Pariwisata NTT Harus Diperbaiki

Sumber: Liputan6.com

Media sosial baru-baru ini dihebohkan dengan kasus penipuan yang dialami oleh sekelompok wisatawan. Kejadian ini melibatkan sebuah agen travel yang diduga menipu 13 turis asal Amerika Serikat dan 7 turis lokal di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Rombongan wisatawan tersebut dilaporkan terlantar di pelabuhan karena agen travel yang mereka gunakan belum melunasi pembayaran kapal. Padahal, rombongan telah membayar lunas sebesar Rp101 juta kepada agen tersebut.

Agen Perjalanan Tidak Terdaftar Resmi

Gubernur NTT, Melkiades Laka Lena, menanggapi serius insiden ini yang dinilai mencoreng citra pariwisata Labuan Bajo. Ia menekankan pentingnya perbaikan tata kelola sektor pariwisata di daerah tersebut.

Melkiades menyatakan bahwa kasus penipuan yang dilakukan oleh agen perjalanan Gratio Tour terhadap 20 wisatawan ini menjadi campak untuk memperbaiki tata kelola. Pencegahan dan penegakan hukum yang tegas harus dilakukan terhadap pelaku pariwisata yang bertindak di luar ketentuan.

Asita NTT juga turut angkat bicara. Mereka menyatakan bahwa agen perjalanan Gratio Tour yang terlibat dalam penipuan tersebut ternyata tidak terdaftar secara resmi.

Penipuan Serupa Pernah Terjadi

Ketua DPD Asita NTT, Oyan Kristian, mengungkapkan bahwa agen travel tersebut memiliki rekam jejak buruk terkait penipuan. Ia menekankan perlunya fungsi kontrol yang lebih ketat untuk mencegah kejadian serupa terulang.

Kasus penipuan terhadap wisatawan asing di Labuan Bajo bukanlah yang pertama kali terjadi. Pada tahun 2022, sepasang influencer, Diego dan Kelly, juga menjadi korban penipuan oleh sebuah agen travel di Labuan Bajo.

Mereka mengalami kerugian sebesar Rp12 juta akibat pembatalan perjalanan wisata yang telah dibayar lunas. Agen travel tersebut tidak mengembalikan dana dan memberikan berbagai alasan yang tidak masuk akal.

Memviralkan agar Bisa Menangkap Pelaku

Diego dan Kelly, pasangan influencer yang menjadi korban penipuan pada tahun 2022, memviralkan kasus mereka di media sosial. Hal ini dilakukan agar pelaku penipuan dapat segera ditangkap dan diproses secara hukum.

Setelah kasus mereka viral, kuasa hukum agen travel akhirnya menghubungi mereka untuk mediasi. Mediasi berhasil dilakukan dengan syarat pengembalian dana secara penuh.

Pengembalian dana dan kesepakatan damai tersebut kemudian diunggah ke media sosial oleh Kelly sebagai bukti penyelesaian masalah. Kasus ini menunjukkan pentingnya transparansi dan laporan resmi untuk perlindungan konsumen.

Kejadian ini menjadi sorotan bagi pemerintah daerah dan asosiasi pariwisata untuk meningkatkan pengawasan dan perlindungan bagi wisatawan. Pentingnya memilih agen travel yang terdaftar resmi dan memiliki reputasi baik juga perlu diinformasikan secara luas kepada masyarakat.

Selain itu, peningkatan kapasitas SDM di sektor pariwisata serta penegakan hukum yang konsisten sangat krusial untuk mencegah terulangnya kasus serupa dan menjaga kepercayaan wisatawan terhadap destinasi wisata di Indonesia, khususnya Labuan Bajo.

Exit mobile version