Site icon Tempo Siang

Jembatan Satwa IKN: Rp2,6 Triliun, Termahal di Indonesia?

Jembatan Satwa IKN: Rp2,6 Triliun, Termahal di Indonesia?

Sumber: Pikiran-rakyat.com

Indonesia tengah berlomba membangun Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Proyek ambisius ini tak hanya fokus pada infrastruktur manusia, namun juga memperhatikan keberlangsungan hidup satwa liar endemik Kalimantan.

Salah satu bukti nyata komitmen tersebut adalah pembangunan Jembatan Satwa di Jalan Tol IKN. Proyek ini menjadi yang pertama di Indonesia dalam skala besar, dirancang khusus untuk memfasilitasi pergerakan aman satwa di tengah perkembangan infrastruktur modern.

Jembatan Satwa IKN: Konektivitas untuk Satwa Liar

Jembatan Satwa di Jalan Tol IKN Nusantara dibangun oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Proyek ini bertujuan untuk memastikan satwa seperti macan dahan, bekantan, beruang madu, dan orangutan tetap dapat bermigrasi dan mencari makan tanpa terhambat pembangunan.

Pembangunan yang dimulai Mei 2025 ini menelan biaya Rp2,6 triliun. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Kepala Otorita IKN saat itu, Bambang Susantono, bersama Menteri PUPR periode 2014–2024, Pasuci Hadi Mulono.

Jembatan sepanjang 81,6 meter ini terletak di Jalan Tol Seksi 3B, segmen KKT Kariangau–Simpang Tempadung (7,3 km). Lokasi ini berdekatan dengan hutan lindung Sungai Wain, habitat alami berbagai spesies langka Kalimantan.

Desain Inovatif untuk Kelestarian Lingkungan

Jembatan Satwa ini memiliki desain unik. Ia membentang di atas dua terowongan jalan tol di bawahnya, masing-masing dengan bentang 80,77 meter, lebar 25,12 meter, dan tinggi 12,74 meter.

Material ringan berupa mortar busa (foam mortar) digunakan untuk menimbun terowongan. Teknik ini dipilih untuk meminimalisir dampak terhadap ekosistem sekitar dan menjaga keseimbangan habitat satwa.

Menurut Corporate Secretary PT Waskita Karya, Ermi Puspa Yunita, proyek ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan terhadap konstruksi berkelanjutan. Ini selaras dengan visi IKN sebagai kota ramah lingkungan.

Target Penyelesaian dan Dampak Positif

Proyek Jembatan Satwa ditargetkan selesai Agustus 2026. Setelah rampung, jembatan ini akan menjadi yang pertama di Indonesia dalam skala besar untuk mendukung konektivitas satwa di kawasan urban baru.

Diharapkan, jembatan ini dapat mengurangi konflik antara manusia dan satwa liar. Ia juga diharapkan menjadi contoh pembangunan berwawasan lingkungan di tengah pesatnya pembangunan IKN.

Keberhasilan proyek ini akan menjadi bukti nyata bahwa pembangunan infrastruktur dapat berjalan beriringan dengan pelestarian alam dan kehidupan satwa liar. Semoga proyek ini dapat menginspirasi pembangunan berkelanjutan di daerah lain di Indonesia.

Exit mobile version