Pengacara kondang Hotman Paris baru-baru ini mengalami masalah kesehatan yang cukup serius. Ia diduga mengalami keracunan makanan setelah menyantap ikan mas panggang di salah satu restoran Medan kesukaannya. Insiden ini menjadi sorotan publik mengingat reputasi Hotman sebagai sosok yang aktif dan selalu terlihat sehat.
Kejadian ini bermula saat Hotman menikmati makan siang di restoran favoritnya. Namun, ada yang berbeda kali ini.
Keracunan Ikan Panggang di Restoran Langganan
Hotman menjelaskan kronologi kejadian melalui unggahan di Instagram pribadinya pada Sabtu, 31 Mei 2025. Ia memesan menu andalannya, ikan mas panggang. Namun, karena stok ikan di restoran habis, pihak restoran terpaksa mengambil ikan dari tempat lain.
Hal ini yang kemudian diduga menjadi penyebab masalah kesehatan yang dialaminya.
Hotman mengaku tidak mengetahui apakah keracunan disebabkan oleh kualitas ikan atau proses memasaknya.
Gejala Keracunan dan Perawatan di Singapura
Tidak lama setelah makan siang, Hotman mulai merasakan gejala yang tidak biasa. Ia mengalami sakit perut, diare, dan demam tinggi hingga mencapai 39,4 derajat Celcius.
Meskipun kondisi kesehatannya menurun drastis, Hotman tetap memaksakan diri untuk bekerja.
Ia bahkan tetap terbang ke Singapura untuk urusan bisnis.
Namun, selama penerbangan, kondisinya semakin memburuk.
Hotman terpaksa mendapatkan perawatan medis di Singapura.
Biaya Perawatan yang Fantastis
Hotman Paris menceritakan pengalamannya menjalani pemeriksaan medis di Rumah Sakit Mount Elizabeth, Singapura. Ia mengungkapkan biaya pemeriksaan oleh dokter spesialis infeksi terbilang sangat mahal.
Pemeriksaan tersebut menelan biaya hingga 20 juta Rupiah.
Hotman merasa ironis karena biaya pengobatan jauh lebih mahal daripada harga ikan panggang yang ia konsumsi, yang hanya seharga 200 ribu Rupiah.
Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga tentang pentingnya menjaga kesehatan dan memastikan kualitas makanan yang dikonsumsi.
Meskipun kejadian ini cukup mengkhawatirkan, Hotman Paris tetap menunjukkan profesionalisme dan semangatnya dalam menjalankan aktivitas.
Kisah ini juga menyoroti pentingnya selektif dalam memilih tempat makan dan memperhatikan kualitas bahan makanan.
Semoga kejadian ini dapat menjadi pembelajaran bagi kita semua untuk lebih memperhatikan kesehatan dan kebersihan makanan.
