Site icon Tempo Siang

Elaelo ID: Sosmed Lokal Saingi X/Twitter, Ramaikan Indonesia?

Elaelo ID: Sosmed Lokal Saingi X/Twitter, Ramaikan Indonesia?

Sumber: Pikiran-rakyat.com

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berencana memblokir platform X (sebelumnya Twitter) karena kebijakan platform yang memungkinkan pengguna memposting konten dewasa dan pornografi. Rencana pemblokiran ini memicu perbincangan hangat di masyarakat, terutama setelah munculnya Elaelo, sebuah aplikasi pengganti Twitter yang sempat viral. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan adanya sejumlah kejanggalan terkait aplikasi pengganti tersebut.

Aplikasi Elaelo, yang sempat ramai diperbincangkan dan menjadi trending topic di X, menuai kontroversi karena klaimnya sebagai media sosial lokal pengganti X. Kehebohan ini semakin diperkuat dengan logo Garuda Pancasila yang terpampang di situs tersebut. Namun, kenyataannya jauh berbeda dari ekspektasi banyak pengguna.

Elaelo: Janji Pengganti Twitter yang Mengecewakan

Website Elaelo.id yang diklaim sebagai alternatif X, nyatanya tak dapat diakses oleh banyak pengguna. Keterlambatan akses dan akhirnya penangguhan situs tersebut memicu kecurigaan publik. Firman Kurniawan, pengamat komunikasi digital dari Universitas Indonesia, mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dan tidak tergesa-gesa memberikan data pribadi di situs tersebut.

Ia juga menyoroti kurangnya sosialisasi resmi dari Kominfo terkait Elaelo. Meskipun logo Garuda Pancasila yang terpasang menimbulkan dugaan keterlibatan Kominfo, kekurangan transparansi menimbulkan keraguan. Firman menekankan pentingnya kewaspadaan sebelum mendaftar dan memberikan informasi pribadi. Situs Elaelo juga belum tersedia di Play Store dan App Store, yang seharusnya menjadi indikator keamanan sebuah aplikasi.

Dugaan Keterlibatan Kominfo dan Keraguan Publik

Munculnya logo Garuda Pancasila di situs Elaelo memicu spekulasi keterlibatan Kominfo dalam pengembangan aplikasi tersebut. Namun, ketika diakses pada Senin, 17 Juni 2024, situs tersebut sudah tidak dapat diakses lagi. Seorang netizen dengan akun @dhemit_is_back mengungkapkan bahwa Elaelo dikelola oleh PT Aksara Digital, sebuah perusahaan swasta. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai urgensi penggunaan logo Garuda Pancasila dan potensi penyalahgunaan anggaran.

Penggunaan logo Garuda Pancasila dalam konteks ini perlu dipertanyakan. Ketiadaan transparansi dari Kominfo terkait Elaelo telah memicu kekhawatiran publik. Pengalaman buruk pengguna dengan Elaelo semakin memperkuat keraguan akan kredibilitas dan keamanan aplikasi ini.

Analogi Proyek Digital Nasional dan Potensi Korupsi

Netizen banyak yang mengaitkan kasus Elaelo dengan proyek digital nasional sebelumnya yang juga bermasalah. Pengalaman pahit dengan kasus korupsi pada proyek Base Transceiver Station (BTS) oleh eks Menkominfo menjadi perbandingan yang relevan. Anggaran besar yang dialokasikan untuk proyek digital nasional sebelumnya, yang kemudian tersandung kasus korupsi, menimbulkan kekhawatiran akan terulangnya skenario serupa.

Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan proyek digital pemerintah. Kepercayaan publik terhadap proyek-proyek serupa di masa depan bergantung pada transparansi dan pencegahan praktik korupsi yang efektif. Kegagalan Elaelo dan munculnya kekhawatiran terkait potensi korupsi harus menjadi pelajaran berharga bagi pemerintah dan pihak terkait. Pengalaman ini seharusnya menjadi pendorong bagi perbaikan sistem dan pengawasan yang lebih ketat.

Ketidakjelasan status Elaelo dan potensi penyalahgunaan logo Garuda Pancasila memerlukan penyelidikan dan klarifikasi dari pihak berwenang. Masyarakat perlu dibekali informasi yang akurat dan transparan terkait proyek-proyek digital pemerintah di masa mendatang untuk menghindari kesalahpahaman dan potensi penipuan. Transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci penting dalam membangun kepercayaan publik dan memastikan keberhasilan proyek-proyek digital di masa depan.

Exit mobile version