Berita

ASEAN Dorong Transisi Energi Hijau: Strategi Ketahanan Ekonomi RI

Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono, baru-baru ini menekankan komitmen Indonesia dalam membangun ketahanan rantai pasok regional dan percepatan transisi energi hijau. Hal ini diutarakannya sebagai prioritas strategis bagi Indonesia dalam perannya sebagai motor penggerak kerja sama ekonomi dan transisi energi berkelanjutan di kawasan ASEAN. Indonesia berupaya aktif memimpin inisiatif ini untuk menghadapi tantangan global yang semakin kompleks.

1. Diversifikasi Sumber Daya dan Penguatan Infrastruktur Logistik Kawasan

Indonesia mendorong diversifikasi sumber daya dan penguatan infrastruktur logistik di kawasan ASEAN. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan ekonomi pada satu negara saja. Kerja sama regional dianggap penting untuk menciptakan sistem rantai pasok yang lebih tangguh.

Dave Laksono menyatakan, “Kita tidak ingin ASEAN terjebak dalam kerentanan rantai pasok global. Dengan memperkuat kolaborasi regional, kita bisa menciptakan sistem yang lebih tangguh.” Pernyataan ini disampaikan pada Minggu, 25 Mei 2025.

Gejolak geopolitik dan persaingan ekonomi global yang dinamis menjadi latar belakang pentingnya langkah ini. Penguatan infrastruktur logistik menjadi kunci dalam menghadapi ketidakpastian tersebut.

2. ASEAN sebagai Pemain Utama Ekonomi Rendah Karbon

Selain fokus pada ekonomi, Indonesia juga aktif memimpin berbagai inisiatif hijau. Inisiatif ini mencakup Asia Zero Emission Community (AZEC), pengembangan hidrogen dan amonia, teknologi CCUS untuk dekarbonisasi, serta pengelolaan bahan baku kritis seperti nikel dan litium untuk industri hijau.

Transisi energi bukan hanya sekadar isu lingkungan, tetapi juga peluang ekonomi baru yang besar. Oleh karena itu, Dave Laksono menekankan pentingnya ASEAN sebagai pemain utama dalam ekonomi rendah karbon.

Politisi Partai Golkar ini menegaskan, “Transisi energi bukan hanya isu lingkungan, tapi juga peluang ekonomi baru. ASEAN harus jadi pemain utama dalam ekonomi rendah karbon.” Indonesia melihat potensi besar dalam memanfaatkan sumber daya alam untuk mendukung transisi energi.

3. ASEAN sebagai Kekuatan Ekonomi Berkelanjutan

Indonesia berupaya memastikan stabilitas pasokan energi terbarukan di ASEAN. Upaya ini meliputi mendorong investasi hijau, alih teknologi ramah lingkungan, dan memperkuat posisi ASEAN sebagai pusat produksi industri hijau global.

Kolaborasi regional menjadi kunci keberhasilan upaya ini. Indonesia memiliki sumber daya yang memadai, dan kolaborasi akan mengoptimalkan potensi tersebut.

Dave Laksono menutup pernyataan tersebut dengan optimisme, “Kita punya sumber daya, sekarang tinggal memperkuat kolaborasi. Inilah momen bagi ASEAN untuk bangkit sebagai kekuatan ekonomi berkelanjutan.” Indonesia berharap ASEAN dapat menjadi contoh bagi dunia dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan.

Indonesia, melalui kepemimpinan aktifnya, berupaya menjadikan ASEAN sebagai kawasan yang tangguh secara ekonomi dan berkelanjutan secara lingkungan. Komitmen ini menunjukkan visi jangka panjang Indonesia untuk kemakmuran dan kesejahteraan regional yang berkelanjutan, sekaligus menjawab tantangan global yang semakin kompleks. Dengan kolaborasi yang kuat, ASEAN berpotensi besar untuk menjadi kekuatan ekonomi dunia yang memimpin dalam transisi energi hijau.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button