Menyiasati anak yang susah makan atau picky eater menjadi tantangan besar bagi banyak orang tua. Masa pertumbuhan anak, khususnya periode emas usia 0-5 tahun, sangat krusial untuk pemenuhan nutrisi optimal. Kekurangan nutrisi pada masa ini dapat berdampak jangka panjang pada tumbuh kembangnya.
Dokter spesialis anak, dr. Claudy Bunga Saing, M.Ked, Sp.A, menekankan pentingnya asupan nutrisi seimbang selama masa pertumbuhan. Hal ini meliputi makronutrien (karbohidrat, protein, lemak) dan mikronutrien (zat besi, zinc, kalsium, vitamin A, B, C, dan K).
Nutrisi Seimbang untuk Pertumbuhan Optimal
Dr. Claudy menjelaskan pentingnya lemak, terutama omega-3 dan omega-6, untuk perkembangan otak anak. Oleh karena itu, anjurannya adalah memberikan anak makanan “real food” yang segar dan kaya nutrisi.
Ia menambahkan bahwa kebutuhan nutrisi tiap anak berbeda, tergantung usia, aktivitas, dan kondisi kesehatan. Konsultasi dengan dokter atau ahli gizi sangat dianjurkan untuk menentukan kebutuhan nutrisi spesifik anak.
Penyebab Picky Eater dan Solusinya
Picky eater sering kali disebabkan oleh pengenalan tekstur makanan yang tidak tepat sejak dini. Contohnya, memberikan bubur terus menerus meskipun anak sudah siap makan nasi.
Kejenuhan menu makanan juga menjadi faktor penyebab. Anak cenderung menolak makanan yang monoton dan lebih tertarik pada makanan dengan variasi rasa dan tekstur.
Untuk mengatasi picky eater, kreativitas orang tua sangat dibutuhkan. Sajian makanan yang menarik dan berwarna-warni dapat meningkatkan minat makan anak.
Selain tampilan, pendekatan psikologis juga penting. Libatkan anak dalam mempersiapkan makanan dan jelaskan manfaat nutrisi makanan tertentu. Hal ini akan membuatnya lebih bersemangat untuk mengonsumsi makanan sehat.
Buat waktu makan menjadi menyenangkan, bukan beban. Hindari memaksa atau marah jika anak menolak makanan. Teruslah mencoba variasi makanan yang berbeda sampai anak menemukan makanan kesukaannya.
Pentingnya Memilih Makanan Sehat dan Teknik Memasak yang Tepat
Hindari makanan cepat saji atau fast food yang berlebihan. Makanan tersebut dapat menyebabkan obesitas dan gangguan metabolisme pada anak.
Lebih baik berikan anak makanan rumahan. Dengan demikian, orang tua dapat mengontrol kandungan gizi dan cara pengolahannya.
Perhatikan teknik memasak. Hindari menggoreng dengan minyak yang sama berulang kali atau memanaskan makanan berkali-kali. Hal tersebut dapat mengurangi kualitas gizi bahkan membahayakan kesehatan.
Konsistensi, kreativitas, dan kesabaran orang tua sangat penting dalam mengatasi picky eater. Jangan menyerah untuk terus memperkenalkan berbagai jenis makanan sehat kepada anak.
Dengan menerapkan tips ini, diharapkan orang tua dapat membantu anak memenuhi kebutuhan nutrisinya dan tumbuh kembang secara optimal. Ingatlah bahwa setiap anak unik, sehingga diperlukan pendekatan yang personal dan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Selain itu, berikan pujian dan apresiasi ketika anak mau mencoba makanan baru, walaupun hanya sedikit. Sikap positif orang tua akan membantu anak lebih terbuka terhadap berbagai jenis makanan sehat.