Demo Ricuh Jakarta: Ganja Ditemukan, 90 Peserta Diperiksa

Polisi di Jakarta masih menyelidiki kericuhan demonstrasi di depan Balai Kota Jakarta pada Rabu, 21 Mei 2025. Dari 93 demonstran yang diamankan, tiga orang dinyatakan positif menggunakan ganja setelah menjalani tes urine. Penyelidikan terhadap 90 demonstran lainnya masih berlanjut.
Tes urine dilakukan terhadap seluruh demonstran yang diamankan. Hasilnya, tiga orang positif mengandung THC, zat aktif dalam ganja. Ketiga individu tersebut kini ditangani oleh Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya.
Tiga Demonstran Positif Ganja, 90 Lainnya Masih Diperiksa
Setelah dilakukan tes urine, tiga peserta demonstrasi dinyatakan positif mengonsumsi ganja. Mereka kini menjadi fokus penyelidikan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya.
Sementara itu, 90 peserta demonstrasi lainnya masih dalam proses pemeriksaan. Kepolisian tengah mendalami peran masing-masing individu dalam kericuhan tersebut.
Demo Tuntut Gelar Pahlawan untuk Korban Tragedi Trisakti 1998
Sebuah laporan resmi diterima Polda Metro Jaya terkait demonstrasi tersebut. Laporan dari seorang petugas keamanan, MF, menyebutkan sekitar 50 demonstran tiba dengan sepeda motor dan mobil komando bertuliskan “Suara Rakyat”.
Para demonstran menuntut agar mahasiswa Trisakti yang menjadi korban tragedi 1998 dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Mereka datang dari arah Patung Kuda menuju Balai Kota.
Tujuh Polisi Terluka Akibat Serangan Demonstran
Awalnya, perwakilan demonstran diizinkan masuk ke gedung Balai Kota. Namun, situasi berubah menjadi kacau ketika massa lain memaksa masuk dan menyerang petugas keamanan.
Tujuh anggota Ditsamapta Polda Metro Jaya terluka akibat serangan tersebut. Mereka mengalami luka memar, lecet, dan sobek akibat didorong, dipukul, ditendang, dan digigit.
Dugaan Pelanggaran Hukum
MF telah melaporkan dugaan penghasutan dan penganiayaan terhadap petugas keamanan. Pasal-pasal yang disangkakan meliputi Pasal 160 KUHP, Pasal 170 KUHP, Pasal 351 KUHP, Pasal 212, 216, dan 218 KUHP.
Penyidik akan menyelidiki secara mendalam untuk menentukan tingkat keterlibatan masing-masing individu dalam kerusuhan tersebut. Bukti-bukti yang dikumpulkan akan menjadi dasar penetapan tersangka.
Kasus ini menyoroti pentingnya menjaga ketertiban dalam aksi demonstrasi. Penegakan hukum yang tegas perlu diterapkan agar kejadian serupa tidak terulang. Selain itu, penting juga untuk memahami tuntutan para demonstran terkait tragedi Trisakti 1998 dan mencari solusi yang konstruktif. Proses penyelidikan yang transparan diharapkan dapat memberikan keadilan bagi semua pihak. Ke depan, mekanisme penyampaian aspirasi yang lebih tertib dan aman perlu dikaji kembali.