PT Brantas Abipraya (Persero), sebagai bagian dari komitmennya dalam memperkuat ekonomi rakyat, telah meluncurkan program Abipraya UMK Naik Kelas. Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) ini berfokus pada pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMK) di Indonesia.
Program ini memberikan pelatihan praktis dan dukungan yang dibutuhkan UMK untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka secara mandiri. Brantas Abipraya berharap program ini dapat berkontribusi pada pengembangan UMK yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Program Abipraya UMK Naik Kelas: Memberdayakan UMK Indonesia
Program Abipraya UMK Naik Kelas menawarkan pelatihan manajemen keuangan yang komprehensif. Pelatihan ini dirancang untuk membantu para pelaku UMK mengelola keuangan bisnis mereka secara efektif dan efisien. Selain itu, program ini juga mencakup peningkatan kualitas produk.
Para peserta akan mendapat bimbingan untuk meningkatkan kualitas produk mereka agar lebih kompetitif di pasar. Bantuan peralatan usaha berbasis ramah lingkungan juga menjadi bagian penting dari program ini.
Keenam UMK Binaan yang Mendapatkan Dukungan
Saat ini, Brantas Abipraya membina enam UMK dari berbagai daerah di Indonesia. UMK-UMK tersebut berasal dari Yogyakarta, Boyolali, Malang, Bandung, dan sekitarnya.
UMK binaan tersebut meliputi Hanenda Craft (kerajinan anyaman), Plasticplay (produk daur ulang), Ecotouch Tunik (limbah tekstil), Garva Parfum (produk lokal Malang), Finarco (diffuser Bandung), dan produsen keripik singkong dari Bandung. Program ini menargetkan peningkatan kapasitas, optimalisasi kinerja, ekspansi pasar, dan inovasi berkelanjutan dalam lima tahun ke depan.
Dukungan Komprehensif untuk UMK Binaan
Brantas Abipraya memberikan pelatihan dan pendampingan yang komprehensif kepada keenam UMK binaan. Pendampingan ini meliputi aspek manajemen, produksi, pemasaran, dan pengembangan produk.
Program ini juga fokus pada aspek keberlanjutan dan ramah lingkungan. UMK dibimbing untuk menerapkan praktik bisnis yang ramah lingkungan, mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Strategi Brantas Abipraya dalam Memperluas Akses Pasar Produk UMK
Sebagai langkah nyata untuk mendukung UMK binaan, Brantas Abipraya telah meresmikan Gallery UMK & Craft Abipraya pada 1 Agustus 2024. Galeri ini berfungsi sebagai etalase dan pusat promosi produk-produk UMK binaan.
Pengunjung galeri dapat langsung membeli berbagai produk, mulai dari kerajinan tangan hingga makanan dan minuman. Selain galeri, Brantas Abipraya juga menyediakan vending machine khusus untuk produk UMK binaan.
Hal ini bertujuan untuk memperluas distribusi dan memperkenalkan sistem pemasaran modern kepada UMK binaan. Upaya ini sejalan dengan tujuan SDGs untuk meningkatkan produktivitas ekonomi melalui inovasi teknologi dan sektor bernilai tambah tinggi.
Kinerja Keuangan Brantas Abipraya yang Positif
PT Brantas Abipraya (Persero) mencatat kinerja keuangan yang positif pada tahun 2024. Pendapatan perusahaan mencapai Rp 13,37 triliun, meningkat dari Rp 9,17 triliun pada tahun 2023.
Kinerja keuangan yang baik ini tercermin dari rating A- yang diberikan oleh Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO). Brantas Abipraya juga mencatat pertumbuhan aset hingga Rp 466 miliar (5,02%) menjadi Rp 9,74 triliun pada akhir 2024.
Kenaikan aset tersebut sebagian besar disebabkan oleh peningkatan aset lancar dari Rp 5,15 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp 5,82 triliun pada tahun 2024. Pertumbuhan ini menunjukkan komitmen Brantas Abipraya dalam berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan industri konstruksi nasional.
Dengan keberhasilan program Abipraya UMK Naik Kelas dan kinerja keuangan yang positif, Brantas Abipraya membuktikan komitmennya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi rakyat dan keberlanjutan bisnis di Indonesia. Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi BUMN lain untuk turut serta memberdayakan UMK dan mendorong perekonomian nasional.