Berita

Harta Karun Migas Indonesia: Bukti Kekayaan Sumber Daya Alam

Peluang investasi di sektor minyak dan gas (migas) Indonesia masih sangat menjanjikan. Data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menunjukkan terdapat 128 blok migas yang belum sepenuhnya dikembangkan. Hal ini disampaikan oleh Vice President Supply Chain Market MedcoEnergi, Kenneth Gunawan, dalam acara Breakfast Meeting Indonesian Petroleum Association (IPA) Convex 2025 di Tangerang.

Kemudahan akses informasi mengenai peluang investasi juga menjadi daya tarik tersendiri. SKK Migas menyediakan platform online yang memudahkan investor domestik maupun asing untuk melihat peluang investasi di sektor migas. Sistem ini dinilai sebagai yang terbaik di Asia Tenggara karena menyediakan daftar tender untuk satu tahun ke depan.

Potensi Investasi Migas yang Melimpah di Indonesia

Menurut Kenneth, regulasi SKK Migas telah tertata dengan baik. Untuk proyek Engineering, Procurement, Construction, and Installation (EPCI) onshore dengan nilai tender US$ 100 juta hingga US$ 200 juta, investor akan mendapatkan 30% dari nilai kontrak.

Sedangkan untuk nilai kontrak di atas US$ 200 juta, investor akan memperoleh 50% dari nilai kontrak sebagai anggota konsorsium dan subkontraktor. Ketentuan serupa juga berlaku untuk proyek EPCI offshore.

Ratusan Cekungan Sedimen yang Belum Terjamah

Tommy W Poerwanto, Head of Work Program and Budgeting Strategy SKK Migas, memaparkan potensi investasi migas yang sangat besar di Indonesia. Terdapat 128 cekungan sedimen yang berpotensi menyimpan cadangan migas.

Indonesia memiliki pondasi geologi yang kuat. Namun, baru 20 cekungan yang telah dieksplorasi secara maksimal. Sebanyak 65 cekungan atau hampir 50% belum dieksplorasi sama sekali.

Dari 128 cekungan tersebut, 27 cekungan telah menunjukkan penemuan (discovery), 5 cekungan terbukti memiliki sistem petroleum, 3 cekungan menunjukkan indikasi hidrokarbon, dan 8 cekungan memiliki data geologi dan geofisika yang memadai.

Ribuan Sumur Migas Menunggu Pengembangan

Indonesia menjadi destinasi investasi utama sektor migas di Asia Tenggara. Hal ini diperkuat dengan rencana pengembangan ribuan sumur migas di tahun ini.

Tommy menjelaskan bahwa Indonesia menargetkan pengembangan hampir 1.000 sumur migas dan 40 sumur eksplorasi di tahun 2025. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam mendorong investasi di sektor migas.

Secara keseluruhan, data dan pernyataan dari para narasumber menunjukkan peluang investasi yang sangat besar dan prospektif di sektor migas Indonesia. Keterbukaan informasi, regulasi yang terstruktur, dan potensi sumber daya yang melimpah menjadi daya tarik bagi investor baik domestik maupun internasional. Dengan dukungan pemerintah dan regulasi yang kondusif, diharapkan investasi di sektor migas Indonesia dapat semakin berkembang dan berkontribusi pada perekonomian nasional.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button