Saksikan Kemeriahan Pesta Persib Bandung: Momen Tak Terlupakan
Persib Bandung kembali menorehkan sejarah. Setelah menjuarai Liga 1 musim 2023/24, mereka berhasil mempertahankan gelar juara di musim 2024/25. Yang istimewa, kali ini gelar juara diraih di kandang sendiri, Bandung, sebuah pencapaian yang belum pernah mereka raih sebelumnya.
Keberhasilan ini terasa semakin monumental mengingat perjalanan Persib meraih gelar juara di musim-musim sebelumnya. Perjalanan mereka untuk menggapai puncak klasemen Liga 1 selalu diwarnai pertandingan-pertandingan penentuan di luar kota Bandung.
1. Gelar Juara yang Dinantikan di Kota Kembang
Persib telah empat kali menjuarai Liga Indonesia sejak era perdana pada 1994/95. Namun, tiga gelar sebelumnya diraih di luar Bandung; Jakarta (1994/95), Palembang (2014), dan Bangkalan, Madura (2023/24).
Musim 2024/25 menjadi momen bersejarah. Meskipun gelar dipastikan berkat hasil imbang Persik melawan Persebaya, kemenangan ini tetap terasa spesial karena diraih di Bandung. Para pemain Persib merayakannya dengan santai di 1933 Dapur dan Kopi.
2. Bandung Berpesta: Nuansa Biru Menggema di Kota Kembang
Suasana di Bandung berubah drastis setelah Persib dipastikan juara. Jika di pagi hari sebelum pengumuman masih terlihat tenang, sore harinya suasana kota berubah menjadi lautan biru.
Bendera Persib dengan tulisan “Persib Back-to-Back Champions” terpampang di mana-mana. Mulai dari angkot, mobil pribadi, hingga sepeda motor, semuanya dihiasi atribut Persib. Warga Bandung secara sukarela membeli dan memasang pernak-pernik tersebut.
Perbincangan tentang kemenangan Persib bergema di berbagai tempat. Di warung makan, di jalanan, semangat kebanggaan dan sukacita begitu terasa. Puncak perayaan terjadi pada Jumat, 9 Mei 2025.
3. Stadion GBLA Bergetar: Perayaan di Tengah Laga Kontra Barito Putera
Laga melawan Barito Putera pada Jumat, 9 Mei 2025, menjadi bagian dari perayaan besar tersebut. Jalan menuju Stadion GBLA dipenuhi oleh bobotoh dengan sepeda motor dan kendaraan berhiaskan atribut Persib.
Suasana di dalam stadion sangat meriah. Koreografi empat trofi yang ditampilkan Viking Persib Club dari tribun timur dan gesture ‘Guard of Honour’ dari Barito Putera menambah semarak perayaan.
Meskipun laga berlangsung ketat dan Persib sempat tertinggal, hasil imbang 1-1 tetap disambut gembira. Setelah pertandingan, perayaan kecil dilakukan di lapangan dengan penampilan anak-anak dan nyanyian pendukung setia.
Pemain Persib, Nick Kuipers, mengungkapkan kebanggaannya dan mengajak bobotoh untuk merayakan kemenangan ini. Ia menyebut Persib sebagai klub terbesar di Indonesia saat ini.
4. Konvoi dan Perayaan yang Mengalir di Jalanan Bandung
Usai laga, konvoi meriah dilakukan bobotoh di jalanan Bandung. Suasana penuh semangat dan kebahagiaan terpancar dari sorak sorai dan kemeriahan konvoi yang sempat membuat kemacetan.
Di beberapa titik, bobotoh bahkan melakukan aksi-aksi spontan yang penuh canda dan keceriaan, menunjukkan betapa besarnya rasa cinta dan kebanggaan mereka kepada Persib.
5. Perayaan Sebuah Pencapaian Istimewa
Kemenangan Persib musim ini bukan hanya sekadar gelar juara, melainkan juga simbol pencapaian luar biasa. Gelar juara yang diraih di Bandung, di hadapan bobotoh, menjadi momen bersejarah yang tak terlupakan.
Perayaan yang dilakukan oleh bobotoh merepresentasikan rasa kebanggaan dan cinta mereka kepada Persib. Perayaan ini menunjukkan betapa eratnya ikatan emosional antara klub dan pendukungnya.
Keberhasilan Persib meraih gelar juara back-to-back, menambah catatan emas dalam sejarah Liga Indonesia. Prestasi ini patut dirayakan dan dihargai oleh semua pihak yang terlibat.




